> >

Pemkab OKI Manfaatkan Teknologi untuk Cegah Kebakaran Hutan di Wilayah Sumsel

Ekonomi dan bisnis | 1 September 2021, 07:37 WIB
Personel RPK perusahaan HTI PT BMH menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk memantau hotspot. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mendukung upaya serius dari perusahaan hutan tanama industri (HTI) dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Bupati Ogan Komering Iskandar di Kayuagung menjelaskan, perusahaan HTI  tidak hanya bertanggung jawab terhadap areal konsesinya tapi juga di luar konsesinya dengan radius 2-5 Kilometer sehingga perlu melakukan pengamanan ekstra terutama yang berbatasan dengan perkampungan warga.

“Mulai dari pemantauan secara langsung, hingga menggunakan teknologi terkini dari foto satelit dan lainnya harus dilakukan, karena ancaman karhutla hingga kini masih ada,” kata Iskandar, Selasa (31/8/2021).

Adapun perusahaan hutan tanam industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, PT Bumi Mekar Hijau gunakan teknologi pesawat tanpa awak (drone) untuk memantau areal konsesi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Fire Operation Management Head APP Sinar Mas Region OKI Mares Pribadi mengatakan patroli menggunakan teknologi drone ini untuk membantu pemantauan di wilayah yang sulit dijangkau dan tidak terlihat oleh menara api.

Teknologi ini juga digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan masyarakat di areal konflik dan rawan kebakaran. “Jika ditemukan titik api, dengan bantuan drone membantu kami melihat lokasinya,” terangnya.

Baca Juga: Cuaca Panas, Petugas Kesulitan Padamkan Api Kebakaran Hutan dan Lahan di Ogan Ilir

Melalui teknologi ini, Regu Pemadam Kebakaran perusahaan dapat mendapatkan informasi mengenai posisi sumber api dan estimasi luasan areal yang terbakar. Dengan begitu, RPK dapat mengambil langkah taktis untuk mencegah kebakaran semakin meluas karena dapat memproyeksikan sumber air terdekat.

Penggunaan drone ini merupakan upaya PT BMH untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dan menerapkan empat pilar sistem pengelolaan terpadu Integrated Fire Management ( IFM ) dalam antisipasi Karhutla yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respon cepat.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Ekosistem Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Syafrul Yunardy mengapresiasi penggunaan drone yang dilakukan RPK PT BMH untuk meningkatkan pemantauan kebakaran hutan di areal konsesinya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU