> >

Mobilitas Dilonggarkan, Ekonom Sebut PPKM Dinilai Sudah Tidak Efektif

Ekonomi dan bisnis | 24 Agustus 2021, 10:24 WIB
Ilustrasi- Masyarakat mulai mendatangi Pondok Indah Mal seiring dengan pembukaan pusat perbelanjaan oleh pemerintah pada perpanjangan PPKM Level 4 di Jakarta, Rabu (11/8/2021) (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM dinilai sudah tidak efektif karena aktivitas sudah semakin longgar.

Kepala Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan, walaupun ada PPKM, pergerakan atau mobilitas masyarakat terus meningkat lantaran pemerintah terus melonggarkan aktivitas.

Menurutnya, pergerakan ini bagus dari sisi ekonomi mengingat mobilitas itu mulai terlihat di tempat-tempat perbelanjaan dan sejumlah kawasan industri.

Namun, di sisi lain, PPKM sudah tidak efektif lagi karena mobilitas sudah mendekati situasi seperti sebelum PPKM. Meski  ada masyarakat yang masih berhati-hati dan cenderung menahan diri keluar rumah.

”Kasus memang turun, tetapi tingkat kematian masih tinggi, di atas 1.000 orang per hari dengan tingkat kematian kasus di kisaran 2,5-3,5 persen. Adapun positivity rate masih di atas 10 persen,” kata Yose, Senin (23/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.id.

Melihat pelonggaran PPKM tersebut,  masih berpotensi menyebabkan kasus kembali meningkat karena masih tingginya tingkat kematian kasus (case fatality rate), positivity rate (perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dan jumlah tes yang dilakukan), dan kesenjangan vaksinasi antardaerah.

Berdasarkan Matriks Keadaan Ekonomi dan Kesehatan CSIS Indonesia, per 19 Agustus 2021, sebagian besar daerah di Indonesia masih berada di kuadran II (economy improve-health declines).

Baca Juga: Resmi Diperpanjang, Ini Aturan Lengkap PPKM Level 3 di 67 Kabupaten/Kota

Keadaan ekonomi digambarkan oleh indeks pergerakan dan keadaan kesehatan oleh indeks intensitas Covid-19. Sejak PPKM darurat diterapkan pada 3 Juli hingga 19 Agustus 2021, indeks pergerakan nasional terendah terjadi pada 20 Juli 2021, yaitu minus 0,196.

Indeks pergerakan itu didapat dari data pergerakan orang di sejumlah tempat yang bersumber dari data Google Mobility Index dan Facebook Range Map. Kemudian pada 19 Agustus 2021, indeks tersebut mulai bergerak naik menjadi minus 0,089.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU