> >

Jalur Baru Penyelundupan Benih Lobster untuk Kecoh Aparat

Ekonomi dan bisnis | 19 Agustus 2021, 12:26 WIB
Benih lobster senilai Rp 37 miliar yang berhasil digagalkan penyelundupannya oleh pemerintah di Jambi pada Kamis (18/4/2019) (Sumber: Dok. KKP)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Penyelundupan benih bening lobster ke luar negeri masih terus berkembang. Modusnya pun diduga menggunakan jalur-jalur baru untuk mengecoh aparat pengawas.

Kepala Pusat Karantina Ikan BKIPM Riza Priyatna mengemukakan, modus operasi penyelundup benih bening lobster itu terus berkembang. Sebagian penyelundup juga membuka jalur-jalur baru pengiriman untuk mengecoh aparat.

Riza menyebutkan, modus yang digunakan, di antaranya yaitu benih bening lobster itu dikemas dalam kantong plastik melalui kapal Pelni. Kemudian, dimasukkan dalam stirofoam, serta diangkut menggunakan kapal cepat.

Ada pula modus pemalsuan data dalam dokumen penerbangan, serta benih disamarkan dengan mencampurkan dengan sayuran.

Ia menambahkan, penyelundupan benih umumnya menggunakan jalur lama melalui Jambi. Namun, saat ini beberapa jalur penyelundupan beralih dari Jambi ke  Palembang dan sekitarnya.

Hingga Agustus 2021 terdata enam kali penggagalan upaya penyelundupan benih melalui Palembang dan satu  kasus lewat perairan Bangka Barat.

Baca Juga: KKP dan Aparat Gagalkan 52 Kasus Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp159, 93 Miliar

”Dengan semakin ketatnya kami bersama aparat kepolisian menjaga wilayah Jambi, mereka (penyelundup) berusaha membuka jalur-jalur baru, seperti melalui wilayah Palembang,” kata Riza, Rabu (18/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.id.

Sebelumnya, KKP menyampaikan dalam siaran persnya, sejak 23 Desember 2020 hingga 18 Agustus 2021 tercatat 52 kasus penyelundupan benih bening lobster digagalkan aparat.

Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, 52 kasus yang berhasil digagalkan aparat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), TNI-Polri dan Bea Cukai tersebar di 13 wilayah.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU