> >

Harga Obat dan Pangan Naik Picu Inflasi Juli 2021

Ekonomi dan bisnis | 2 Agustus 2021, 17:55 WIB
Ilustrasi obat Covid-19. (Sumber: DW News)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kenaikan harga obat-obatan berikut produk kesehatan dan sejumlah komoditas pangan bekontribusi besar terhadap inflasi nasional pada Juli 2021.

Diketahui, inflasi nasional pada Juli 2021 sebesar 0,08 persen. Inflasi subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan selama Januari-Juli 2021 cukup tinggi, yaitu sebesar 1,34 persen dan secara tahunan 3,14 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelompok pengeluaran kesehatan paling tinggi inflasinya pada Juli 2021, yakni sebesar 0,24 persen. Dalam hal ini berarti terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,6 pada Juni 2021 menjadi 108,86 pada Juli 2021. Sumbangan kelompok ini terhadap inflasi sebesar 0,01 persen.

Empat subkelompok pada kelompok tersebut seluruhnya mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah obat-obatan dan produk kesehatan sebesar 0,47 persen dan terendah adalah jasa rawat jalan sebesar 0,06 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, di beberapa kota, obat-obatan yang harganya naik antara lain obat batuk, flu, penurun panas, dan vitamin. Inflasi subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan tersebut selama Januari-Juli 2021 sebesar 1,34 persen dan secara tahunan 3,14 persen.

“Hal ini terkait erat dengan kebutuhan masyarakat memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung,” ujar Margo dalam telekonferensi pers di Jakarta, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Pengamat Ekonomi: Inflasi Meningkat Tanda Geliat Konsumsi Rumah Tangga Membaik

Margo mengungkapkan, kenaikan harga obat-obatan dan produk kesehatan, turut berkontribusi terhadap inflasi ini yang pada Juli 2021 ini sebesar 0,07 persen. Secara tahun kalender (Januari-Juli 2021), tingkat inflasi komponen inti ini sebesar 0,82 persen dan secara tahunan sebesar 1,4 persen.

Selain itu, BPS menyebutkan, inflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,15 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 109,25 pada Juni 2021 menjadi 109,41 pada Juli 2021. Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen.

Adapun komoditas dari kelompok ini yang menyumbang inflasi yakni, cabai rawit sebesar 0,03 persen. Kemudian, tomat, cabai merah, bawang merah, dan tahu mentah yang masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara komoditas penyumbang deflasi atau komoditas yang harganya turun adalah daging dan telur ayam ras, serta beras.

“Kenaikan harga cabai ini tidak terlepas dari faktor cuaca yang tengah memasuki musim pancaroba,” kata Margo.

Secara umum, tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,81 persen dan secara tahunan sebesar 1,52 persen. Angka ini masih jauh dari sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 2-4 persen.

Baca Juga: Harga Obat Covid-19 dan Tabung Oksigen Melonjak, KPPU Mulai Investigasi Pedagang Curang

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU