> >

Bio Farma Klaim Telah Produksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 90,1 Juta Dosis

Ekonomi dan bisnis | 27 Juli 2021, 15:24 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Sumber: Kompastv/Ant)

Bahkan untuk bulk vaksin, menjalani proses karantina yang lebih panjang. Dengan demikian, Bio Farma tidak bisa langsung mengirimkan vaksin yang diterima, kepada Dinas Kesehatan di Kab / Kota. 

“Sebagai contoh untuk jenis vaksin Bulk yang diterima dari Sinovac, Bio Farma harus melakukan  karantina seperti uji internal oleh Quality Control (QC) Bio Farma,  dan perlu mendapatkan izin rilis dari Quality Assurance Bio Farma,  untuk selanjutnya akan masuk ke proses fill and finish di fasilitas produksi Bio Farma”, jelasnya. 

Setelah selesai proses fill and finish pun, produk vaksin Covid-19 yang sudah jadi, masih harus melalui proses karantina lagi, sambil menunggu lot rilis, yang dikeluarkan oleh Badan POM. 

Berbeda dengan vaksin jenis finish product, yang tidak memerlukan COR untuk dapat digunakan oleh masyarakat. Vaksin dalam bentuk finish product ini, akan menjalani proses sampling dari Badan POM sebelum dapat digunakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah Harus Lindungi Data Pribadi Peserta Vaksinasi

Bambang menambahkan, dalam setiap proses fill and finish bulk vaksin Covid-19, ada yang harus menjadi catatan. Yaitu mengenai adanya penyusutan dalam setiap proses pembuatan vaksin Covid-19. 

“Itulah yang menyebabkan jumlah dosis yang diterima dalam bentuk bulk, jumlahnya tidak akan sama dengan jumlah dosis pada saat menjadi finish product," ujarnya. 

Menurut penjelasnnya, biasanya  10-15% lebih rendah dari jumlah bulk yang diterima, jadi dari target 140 juta dosis bulk vaksin yang akan diterima Bio Farma, diperkirakan akan menjadi kurang lebih 122.5 juta dosis produk jadi yang siap pakai.

Bambang mengatakan penyusutan ini merupakan hal yang normal dalam setiap proses pembuatan vaksin jenis apapun, dan terjadi pada manufaktur manapun di dunia ini.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, dimulai dari saat proses produksi di manufaktur maupun pada saat proses  pemberian vaksin di masyarakat.

Di sisi lain, Bambang menyampaikan bahwa proses distribusi dari Bio Farma terus berjalan sesuai dengan alokasi yang diberikan Kementerian Kesehatan menggunakan stok yg sudah mendapatkan lot rilis BPOM.

Dari bulk yang telah diterima oleh Bio Farma sebanyak 123,5 juta dosis, Bambang menyebut diperkirakan akan dapat menghasilkan vaksin Covid-19 sekitar 99.5 juta dosis vaksin jadi. 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/biofarma.co.id


TERBARU