> >

Di Tengah Pandemi, Indonesia Mampu Ekspor Beras ke Arab Saudi

Ekonomi dan bisnis | 18 Juni 2021, 14:47 WIB
Beras produksi BUMN PT Sang Hyang Seri (SHS) (Sumber: Dok. SHS)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Perdagangan memfasilitasi ekspor beras Indonesia ke Arab Saudi lewat Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah yang bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.

Penandatanganan nota kesepahaman ekspor beras pun terlaksana di kantor KJRI Jeddah pada 14 Juni 2021 lalu.

Yaitu antara PT Sang Hyang Seri (SHS) yang merupakan BUMN dan perusahaan Al Batlah di Arab Saudi.

Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas menilai, masa pandemi merupakan saat yang tepat untuk mempersiapkan ekspor produk-produk Indonesia ke pasar Arab Saudi.

"Mudah-mudahan tahun depan jemaah umrah dan haji sudah bisa beribadah ke Arab Saudi, dan saat itu terjadi beras Indonesia sudah tersedia di sini. Kesiapan stok pangan dari Indonesia dapat memberikan kenyamanan beribadah saat jemaah dari Indonesia sudah kembali mengunjungi Arab Saudi,” kata Rivai dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Selain untuk jemaah haji dan umroh, beras juga dibutuhkan oleh warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.

Baca Juga: Aturan Larangan Ekspor Benih Lobster Terbit, KKP Kembangkan Kampung Lobster

Sementara itu, menurut Konjen Eko Hartono salah satu tantangan ekspor beras ke Saudi adalah soal harga.

“Salah satu tantangan ekspor beras Indonesia ke Arab Saudi adalah penetapan harga. Semoga dengan kesepakatan harga dari SHS, Al Batlah bisa segera mengimpor dari Indonesia,” ujar Konjen Eko.

SHS memiliki lahan seluas 3.000 hektare dan lahan tambahan seluas 10.000 hektare yang mampu menghasilkan kurang lebih 25.000 ton beras per tahun.

SHS dan Al Batlah sepakat mempelajari profil bisnis dan melakukan studi bersama untuk merealisasikan berbagai kerja sama ekspor produk Indonesia selanjutnya.

Baca Juga: Luhut: Dana Belanja Alkes Impor 5 Kali Lebih Besar dari Produk Lokal

“Kami harap dari ekspor beras ini akan berlanjut ke rencana jangka panjang yang membuka peluang ekspor produk-produk hortikultura lainnya dan berbagai kerja sama investasi dengan para pengusaha Arab Saudi di masa mendatang, " kata manajemen SHS.

Sedangkan pihak Al Batlah menyatakan, perusahaan akan mengawal tahap berikutnya yaitu menyiapkan draf untuk commercial agreement dan memantau pengiriman produk sebagai realisasi MoU.

Ekspor beras ini merupakan kerja sama awal untuk mengekspor berbagai komoditas andalan Indonesia ke pasar Arab Saudi seperti kakao dan rempah-rempah.

Baca Juga: Disebut dalam Kasus Ekspor Benur Edhy Prabowo, Fahri Hamzah: Saya Gak akan Lari

“Kami berkomitmen untuk membeli produk beras Indonesia dan produk-produk Indonesia lainnya seperti kakao dan rempah-rempah selama kualitas dan harganya kompetitif,” ungkap manajemen Al Batlah.

Berdasarkan data TradeMap 2020, negara pengekspor beras terbesar ke Arab Saudi adalah India dengan nilai 1,1 miliar dollar AS, diikuti Amerika Serikat 120 juta dollar AS, Pakistan 105 juta dollar AS, dan Thailand 25 juta dollar AS.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU