> >

Pengembangan Lobster Disebut Tak Berjalan Baik dan Jalan di Tempat

Ekonomi dan bisnis | 10 Juni 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi lobster (Sumber: Tribunnews.com)

”Ini ironis dan tidak sejalan dengan komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan sektor budidaya,” jelas Abdi.

Secara terpisah, Juru Bicara Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Muryadi mengemukakan, pemerintah fokus pada program pengembangan komoditas unggulan budidaya, yakni udang, lobster, rumput laut, kepiting, dan rajungan.

Adapun penyusunan regulasi terkait penghentian ekspor benih bening lobster kini dalam proses di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP TB Haeru Rahayu mengemukakan, pihaknya sedang menggodok dua program terobosan KKP di bidang perikanan budidaya.

Dua programnya yaitu, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

Tahun 2022, KKP telah merencanakan pembangunan satu kampung lobster di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dengan alokasi anggaran Rp 20,09 miliar.

Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan Machmud Sutedja mengemukakan, penetapan target ekspor komoditas lobster akan menunggu keberhasilan budidaya lobster. ”Sekarang sedang diupayakan pengembangan budidaya lobster di beberapa lokasi,” katanya.

Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Senin (7/6/2021),  Ketua Komisi IV DPR Sudin, dari Fraksi PDI Perjuangan, menyoroti kebijakan ekspor benih lobster yang hingga kini belum dicabut oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.

Baca Juga: KKP: Penyaluran KUR hingga Maret 2021 Sebesar Rp1,17 Triliun, Paling Banyak di Jawa Timur

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU