> >

Pengembangan Lobster Disebut Tak Berjalan Baik dan Jalan di Tempat

Ekonomi dan bisnis | 10 Juni 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi lobster (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengembangan budidaya lobster masih jalan di tempat, padahal digadang menjadi salah satu program prioritas. Regulasi dan detail rencana belum diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga pertengahan 2021.

Sementara realisasi anggaran juga rendah. Untuk itu,  pemerintah diminta fokus menggarap program prioritas di sektor kelautan dan perikanan.

Koordinator Nasional Destructive Fishing Wacth (DFW) Indonesia Mohammad Abdi Suhufan menyoroti keseriusan pemerintah dalam tata kelola program unggulan sektor perikanan. Hingga pertengahan 2021, rencana detail tentang rencana pengembangan budidaya lobster belum diterbitkan KKP.

Rencana detail itu mencakup lokasi pengembangan budidaya, luas lahan, dan jumlah kelompok yang akan didampingi. Selain itu, belum ada pemetaan dan kontribusi pelaku budidaya lobster, baik korporasi maupun perorangan, bagi peningkatan produksi lobster.

Di sisi lain, pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan ekspor benih bening lobster dan menggenjot budidaya lobster di Tanah Air. Namun, hingga kini regulasi untuk menghentikan ekspor benih bening lobster belum terbit.

”Apabila iklim usaha dan tata kelola budidaya lobster sudah terbentuk, kegiatan penyelundupan benih lobster diharapkan bisa berkurang,” katanya, Selasa (8/6/2021), dikutip dari laman Kompas.id.

Baca Juga: Setelah Prabowo Subianto, Politikus PDIP juga Dikaitkan dengan Suap Ekspor Benih Lobster

Adapun, dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ada tiga komoditas unggulan budidaya yang fokus digarap sebagai bagian program terobosan KKP periode 2020-2024.

Tiga komoditas unggulan itu adalah udang, lobster, dan rumput laut. Target produksi lobster tahun 2021 berdasarkan Rencana Aksi Budidaya Lobster 2020-2024 sebanyak 2.396 ton.

Sementara itu, per 1 Juni 2021, realisasi anggaran KKP sekitar 24,07 persen dari pagu anggaran tahun 2021 sebesar Rp 6,5 triliun. Dari belanja tersebut, program budidaya perikanan hanya berhasil menyerap anggaran sebesar Rp 193 miliar dari pagu Rp 1,1 triliun.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU