> >

Pemerintah akan Bantu UMKM Berorientasi Ekspor, Termasuk Pembiayaan

Ukm | 31 Mei 2021, 21:52 WIB
Pelaku UMKM mengikuti launching Pameran UMKM Produk Unik Naik Kelas di Warung Djadjan, Jalan Honggowongso 141B, Kratonan, Serengan, Solo, Jateng, Kamis (5/3/2020). (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Koperasi dan UKM menjanjikan bantuan dan dukungan penuh bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama mereka yang produknya mampu menembus pasar ekspor.

Tak hanya itu, untuk memperoleh sertifikasi, seperti sertifikasi label halal, yang dibutuhkan di negara-negara tujuan ekspor akan dimudahkan.

Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat pelepasan ekspor briket CV Coconut International Indonesia ke Jordania dan Saudi Arabia, Senin (31/5/2021), di Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir dari Kompas.id.

”Kami bisa bantu apabila ada masalah (pembiayaan) itu. Kami bersama Kementerian BUMN sedang didorong untuk mendukung usaha-usaha koperasi dan UKM untuk siap masuk pasar ekspor, termasuk sertifikasi produknya,” kata Teten melalui keterangan resmi.

Baca Juga: Tutup Acara, Penyelenggara Kunjungi UMKM Pendukung Borobudur Marathon 2020

Lebuh lanjut, Teten menjelaskan, ekspor produk UMKM secara nasional saat ini masih rendah, baru sekitar 14 persen. Ditargetkan, pada 2024 mencapai 17 persen. Ini bukan pekerjaan mudah. Potensinya ada, tetapi harus lebih serius.

”Pemerintah daerah harus mengidentifikasi potensi UMKM yang bisa masuk ke pasar global. Saya kira bisa meningkatkan ekspor kalau kita dampingi, kurasi lewat inkubasi, dukung pembiayaannya, urus dan bantu bagaimana meningkatkan produknya sampai memeroleh sertifikat yang dibutuhkan di negara-negara tujuan ekspor,” ujar Teten.

Harus diakui, lanjut Teten, UMKM Indonesia mempunyai potensi cukup besar untuk ekspor, tetapi belum dikelola dengan baik. Kegiatan usahanya masih kecil-kecil, produksinya rendah, dan daya saing masih bermasalah. Karena itu, peningkatan kapasitas produksi dan daya saing harus menjadi fokus utama.

Adapun, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat mengatakan, Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sulsel selama ini memberikan pengawalan, pendampingan dan edukasi, serta sosialisasi yang kuat, termasuk pendidikan dan pelatihan, untuk mengawal seluruh proses ekspor  agar lebih efektif dan efisien. Terkait ekspor dan investasi, pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini masih minus 0,21 persen.

”Artinya, dengan kegiatan ekspor dan investasi, serta mencermati inpres, selalu berpusat pada pro-job dan pro-poor. Diharapkan, dari 100 pekerja, penambahan investasi bisa membuka peluang bagi 1.000 pekerja sehingga pendapatan masyarakat meningkat,” ujar Abdul.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU