> >

Realisasi APBD NTT Kuartal Pertama Rendah, Gubernur Minta Berbagai Pihak Bantu Serapan Anggaran

Ekonomi dan bisnis | 7 Mei 2021, 19:13 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat diwawancarai sejumlah wartawan di Hotel Sasando Kupang, Jumat (5/4/2019) (Sumber: KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

KUPANG, KOMPAS.TV – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan pertama hanya Rp 1,6 triliun dari total APBD senilai Rp 23,2 triliun.

Di sisi lain, realisasi vaksinasi juga masih rendah, yakni 247.321 orang dari target triwulan pertama sebanyak 877.852 orang.

Kejaksaan dan Kepolisian diminta membantu pemkab/pemkot mendorong peningkatan serapan APBD lantaran realisasinya anggaran belanja itu masih sangat rendah.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, saat memimpin rapat kerja para bupati dan forum koordinasi pimpinan daerah di Kupang, Jumat (7/5/2021) mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 dan masa rekonstruksi bencana Seroja saat ini, semua bupati dan wali kota harus kerja ekstra keras.

“Padahal, saat ini sudah memasuki triwulan kedua dan masyarakat sedang dihadapkan dengan bencana pandemi Covid-19, serta masa rekonstruksi dan rehabilitasi kerusakan akibat badai Seroja,” kata Laiskodat, dilansir dari Kompas.id.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Bangun Hunian Tetap RISHA Bagi Korban Bencana Banjir di NTT

Turut hadir juga dalam rapat kerja tersebut Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni, Kepala Polda Irjen Lotharia Latif, Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Legowo Jatmiko, Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Bambang Juniar, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Rudi Margono, Sekda NTT Ben Polo Maing, dan pimpinan organisasi perangkat daerah provinsi.

Menurut Laiskodat, adapun refocusing anggaran tidak menjadi alasan realisasi APBD yang rendah.

Saat ini APBD sudah masuk kuartal kedua.

Penyerapan anggaran pada kuartal kedua nanti harus ada di atas 50 persen.

“Akan dievaluasi satu per satu kabupaten/kota, apa kendala sehingga belum terealisasi bagi kabupaten/kota bersangkutan,” katanya.

Laiskodat juga meminta Kapolda, Wakajati, dan pihak terkait mendorong percepatan penyerapan APBD dan APBN di lapangan.

Apabila semua anggara terserap, kondisi ekonomi NTT bisa meningkat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Intinya, masyarakat dilibatkan dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga mereka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pemerintah Daerah Manfaatkan APBD untuk Bantu Masyarakat Lapisan Bawah

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU