> >

Gaji Udah Cair Nih, Yuk Simak Tips Mengelola Gaji saat Pandemi

Ekonomi dan bisnis | 25 Maret 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi gaji. (Sumber: Pixabay/Mohamad Trilaksono)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Di masa pandemi, banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilannya karena pemotongan gaji. Tapi, ada juga sebagian orang yang masih bisa mendapatkan penghasilan penuh karena usahanya atau perusahaan tempatnya bekerja tidak terdampak.

Bagaimanapun kondisi keuangan tiap orang saat ini, yang jelas semuanya perlu berhemat karena ketidakpastian kapan pandemi berakhir dan kapan ekonomi akan pulih.

Di satu sisi, pembatasan aktivitas oleh pemerintah, bisa membantu masyarakat menekan pengeluaran. Misalnya, tidak perlu lagi  mengeluarkan biaya transportasi untuk bekerja atau sekolah anak. Atau tidak perlu lagi merogoh kantong untuk makan siang di kantor.

Baca Juga: Paus Fransiskus Potong Gaji Kardinal Hingga Pastor Demi Hemat saat Pandemi

Namun di sisi lain, ada sejumlah pengeluaran tak terduga di masa pandemi ini. Seperti biaya internet yang membengkak karena sekolah dan bekerja secara online dari rumah. Serta biaya kesehatan untuk menjaga keluarga dari virus Corona.

Sehingga, jika tiba waktunya akhir bulan dan gaji sudah masuk ke rekening, perlu diatur sedemikian rupa agar bisa mencukupi hingga bulan berikutnya.

Berikut adalah tips mengatur gaji saat pandemi, yang dikutip dari akun instagram resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK):

Baca Juga: Bertahun-tahun Tak Masuk Kantor, Ratusan ASN Mimika Papua Masih Terima Gaji, Bupati Ancam Pecat

1. Anggarkan Pemasukan dalam Beberapa Pos

Melakukan anggaran pemasukan dalam beberapa pos mungkin kedengarannya sepele, tapi masih banyak yang malas untuk melakukannya.

Padahal hal tersebut merupakan langkah jitu agar pengeluaran bisa terkendali.

Untuk memulai menganggarkan pemasukan, beberapa pos dengan metode yang bisa diterapkan, yaitu 40:30:20:10.

Misalnya :

  • 40% digunakan untuk biaya hidup yang meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan, transport, tempat tinggal, dan lainnya;
  • 30% digunakan untuk cicilan dan tagihan;
  • 20% untuk tabungan dan investasi;
  • 10% dari gaji digunakan untuk biaya kemanusian yang meliputi amal dan donasi

Hal yang penting diingat, agar bisa menerapkan metode tersebut harus konsisten terhadap diri sendiri untuk tidak mengusik pos lain jika anggaran dalam satu pos habis di tengah bulan.

Baca Juga: Dinsos DKI Benarkan Ada Pemotongan BST oleh Ketua RT/RW, Pelaku Sudah Diganti

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU