> >

Pandemi Percepat Digitalisasi, Jokowi: Banyak Pekerjaan Lama akan Hilang

Ekonomi dan bisnis | 12 Maret 2021, 17:24 WIB
Presiden Jokowi saat peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/3/2021) (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Jokowi mendorong perubahan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan industri di masa depan.  Lantaran, banyak pekerjaan yang akan hilang di masa depan karena perkembangan teknologi.

"Pasar tenaga kerja mengalami perubahan yang sangat drastis, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang yang tidak dibutuhkan lagi," kata Jokowi saat berpidato di acara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).

Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 mempercepat perubahan industri. Di saat pandemi semua pihak dipaksa harus memanfaatkan teknologi digital.

Baca Juga: Ambergris, Muntahan Paus yang Berharga Fantastis, Dimanfaatkan untuk Industri Kosmetik dan Parfum

Selain kurikulum, Jokowi menilai juga harus ada perubahan karakter dosen dan program studi untuk menyesuaikan diri dengan revolusi Industri 4.0.

"Revolusi industri jilid ke-4 telah berbuat banyak ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah. Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan-perubahan," terang Jokowi.

Dalam acara peringatan ulang tahun ke-45 UNS Surakarta itu, Jokowi meminta UNS terus mengembangkan riset dan menghasilkan lulusan yang dibutuhkan masa depan.

Baca Juga: Tak Cuma Abu Batu Bara, Jokowi  Juga Keluarkan Limbah Sawit dari Kategori Berbahaya

"Selamat berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan iptek dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa, Demi Indonesia maju yang kita cita-citakan," kata dia.

Sebelumnya, McKinsey memprediksi tahun 2030 akan ada 23 juta pekerjaan yang hilang karena digantikan otomasi. Hal ini terungkap dalam laporan berjudul 'Otomasi dan masa depan pekerja Indonesia: Pekerjaan yang hilang, muncul dan berubah' pada 2019 lalu.

Penulis : Dina-Karina

Sumber : Kompas TV


TERBARU