> >

Akhir Kisah Sukses Cheetos, Lays, dan Doritos di Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 20 Februari 2021, 07:00 WIB
Produk makanan ringan yang diproduksi PT Indofood Fritolay Makmur (Sumber: Rumah Indofood)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mulai Agustus 2021, produk makanan ringan Lays, Cheetos, dan Doritos tidak akan beredar lagi di Indonesia. Hal itu adalah buntut pecah kongsi antara PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan PepsiCo.

Terbyaya, ICBP yang kini menjadi satu-satunya pemilik PT Indofood Fritolay Makmur (IFL), ingin mengamankan produk yang dikembangkannya sendiri. Selain Lays, Cheetos, dan Doritos, IFL juga  memproduksi makanan ringan seperti Chiki, Chitato, JetZ, dan Qtela.

Baca Juga: Netizen Menangis! Tak Ada Lays, Doritos dan Cheetos di Indonesia Mulai Agustus 2021

Namun, Chiki, Chitato, JetZ, dan Qtela bukanlah produk lisensi di bawah naungan PepsiCo. Melainkan asli dari ICBP.

"Kami akan terus memproduksi, menjual dan mengembangkan merek-merek kami, seperti Chitato, Qtela, Chiki dan Jetz, yang telah lama menjadi salah satu makanan ringan favorit masyarakat Indonesia," kata
General Manager Corporate Communication ‎PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrayana, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/02/2021).

Baca Juga: Ini Dia Asal-Usul Indomie Racikan Nunuk Nuraini yang Menguasai Dunia

Sekretaris Perusahaan ICBP Gideon A. Putro mengatakan, Chitato dan Qtela merupakan salah satu pemimpin pasar dalam industri makanan ringan di Indonesia. Menurut dia, Chitato menjadi pemimpin dalam kategori keripik kentang dan telah memperoleh kepercayaan serta loyalitas konsumen selama lebih dari 30 tahun.

Sementara Qtela memiliki posisi pasar yang kuat dalam kategori makanan ringan tradisional dan telah berada di pasar selama lebih dari satu dekade.

"ICBP sangat mengerti dengan baik selera dan pilihan makanan ringan dari masyarakat Indonesia dan akan terus mengembangkan portofolionya untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar," ungkap Gideon seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (19/2).

Baca Juga: Gelandang Arsenal, Thomas Partey: Saya Ingin Jadi Brand Ambassador Indomie!

Sebelumnya, pada 17 Februari lalu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) secara resmi membeli 49% saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang awalnya dimiliki Fritolay Netherland Holding B.V., afiliasi dari PepsiCo Inc.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan ICBP di dalam IFL bertambah menjadi 99,99% dari semula 51%. Nilai transaksi tersebut sebesar Rp 494 miliar.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan perjanjian lisensi akan selesai dalam waktu 6 bukan setelah transaksi pembelian saham.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-33, Kim Soo Hyun Dapat Kado Bingkisan Indomie hingga Beng-beng

Sehingga, jika dihitung dari 17 Februari maka pertengahan Agustus nanti Lays, Cheetos, dan Doritos harus berhenti produksi.

"Fritolay, PepsiCo dan atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apapun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama 3 tahun sejak berakhirnya masa transisi," kata Gideon dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis, (18/02/2021).

Menanggapi rilis tersebut, PepsiCo juga mengeluarkan pernyataan resmi. PepsiCo menilai Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan perseroan.

Baca Juga: Lebih Tertarik Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Negosiasi Tesla dengan Indonesia?

Saat ini, PepsiCo akan terus menawarkan produk Quaker Oat di Indonesia. Pada 2024 nanti, PepsiCo kemungkinan akan kembali membawa Lays, Doritos, dan Cheetos ke Indonesia.

IFL merupakan perusahaan patungan antara PepsiCo dengan ICBP yang kemitraannya telah berlangsung selama 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Tesla Ingin Bangun Power Bank Kapasitas Besar di RI

Tanda-tanda pecah kongsi kedua perusahaan tersebut sudah terlihat sejak 2019.

Saat itu, minuman ringan bersoda dengan merk Pepsi, Miranda dan 7up menghilang dari pasaran. Lantaran, PepsiCo telah mengakhiri kontrak kerja sama produksi,  distribusi, dan penjualan dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) di Indonesia sejak Oktober 2019.

AIBM awalnya merupakan perusahaan patungan antara ICBP dan Asahi Group Holdings Ltd, sebelum Asahi memutuskan melepas kepemilikannya. Sehingga mayoritas saham di AIBMU dimiliki oleh ICBP.

Penulis : Dina-Karina

Sumber : Kompas TV


TERBARU