> >

3 Persen Calon Penumpang Garuda Indonesia Minta Refund Tiket Saat Diberlakukan Rapid Test Antigen

Kebijakan | 27 Desember 2020, 06:10 WIB
Ilustrasi pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia menggunakan masker, Selasa (13/10/2020). (Sumber: dok. Instagram @garuda.indonesia)

TANGERANG, KOMPAS.TV - Saat pengumuman syarat terbang harus melampirkan rapid test antigen, maskapai Garuda Indonesia menerima banyak permintaan pengembalian dana atau refund tiket penerbangan.

Baca Juga: Kabar Baik, Kota Salatiga Catatkan Rekor Harian Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Tertinggi

Mayoritas waktu refund itu banyak saat pengumuman wajib rapid test antigen, jumlahnya sekitar tiga persen.

Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).

Menurut Irfan, hal tersebut disebabkan oleh menyebarnya mispersepsi yang menyangka rapid test antigen Covid-19 sama dengan swab test PCR Covid-19.

"Karena tes PCR kan mahal ya, kalau mereka berlibur satu keluarga jadi khawatir, tapi kami jelaskan bahwa rapid test antigen tidak sama dengan PCR Test," ujar Irfan, Sabtu, seperti dilansir Tribunnews.

Di samping itu, permintaan reschedule atau penjadwalan ulang penerbangan juga meningkat. 

"Enam persen itu permintaan reschedule," tutur Irfan. 

Irfan mengatakan, para calon penumpang memindahkan jadwal penerbangan yang semua dilakukan selama periode libur akhir tahun 2020. 

"Jadi mereka me-reschedule banyak yang lewat dari tanggal 8 Januari 2021," katanya.

Irfan menjelaskan, dalam periode libur akhir tahun 2020, banyak calon penumpang yang mudik ke kampung halaman masing-masing karena menunda mudik yang biasanya dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri. 

"Karena yang cukup menarik liburan kali ini bercampur liburan akhir tahun dengan mereka yang menunda mudik, jadi tidak semua ke destinasi wisata," kata Irfan.

Selain itu, ada pula calon penumpang yang batal berangkat karena mendapatkan hasil positif saat menjalankan rapid test antigen Covid-19. 

Sebelumnya, di Bandara Soekarno-Hatta, sekitar 360 orang penumpang batal berangkat pada periode liburan akhir tahun ini usai menjalani rapid test antigen Covid-19.

Baca Juga: 360 Orang Ditemukan Positif Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta Setelah Jalani Rapid Test Antigen

Jumlah itu dari total 40.000 orang yang telah menjalani rapid test antigen Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sejak layanan tes cepat itu dibuka pada 18 Desember hingga 24 Desember 2020. 

"Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam tujuh hari telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II Agus Haryadi dalam keterangan tertulis, Sabtu. 

Positivity rate (jumlah orang yang positif) dari tes yang dilakukan kepada 40.000 orang tersebut adalah sekitar 0,9 persen atau setara dengan 360 orang. 

Calon penumpang yang mendapatkan hasil positif atau reaktif ketika melaksanakan rapid test antigen akan segera dibawa ke ruang isolasi. 

“Ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, maka paling pertama dilakukan adalah membawa yang bersangkutan keluar dari Airport Health Center untuk diarahkan ke ruang isolasi/ruang kesehatan," kata President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Sabtu. 

Selanjutnya, akan dilakukan sterilisasi dengan menyemprot cairan disinfektan di area Airport Health Center tempat calon penumpang tersebut melaksanakan tes. 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU