> >

Negara Maju Ini Juga Menteri Kesehatannya Bukan Dokter

Kebijakan | 24 Desember 2020, 10:21 WIB
Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin kini Menteri Kesehatan (Menkes) (Sumber: Dok. BNPB)

JAKARTA, KOMPASTV. Untuk pertama kali, Indonesia memiliki Menteri Kesehatan yang bukan seorang dokter. Selain Indonesia, sejumlah negara maju telah lebih dahulu memiliki Menteri Kesehatan yang bukan berlatarbelakang dokter atau medis.

Reshuffle atau perubahan kabinet untuk jabatan menteri kesehatan ( Menkes) yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (22/12/2020) menuai kontroversi. Lantaran, posisi Menkes yang semula diisi oleh Terawan Agus Putranto yang berlatarbelakang medis, digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin yang berlatarbelakang non-medis, yaitu Fisika Nuklir dan sempat berkarir sebagai bankir.

Namun, tahukah kamu ada Menkes dari beberapa negara lainnya yang juga berasal dari latar belakang pendidikan non-medis? Berikut Kompas.com merangkum beberapa Menkes dengan latar belakang non-medis dari berbagai negara lainnya:

1. Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn

Menteri kesehatan Jerman pada 2018 hingga kini diisi oleh Jens Spahn, yang tidak memiliki latar belakang sama sekali di bidang medis. Spahn menggantikan Herman Grohe yang juga berlatarbelakang non-medis.

Menkes keempat dari kabinet Kanselir Angela Markel ini diketahui merupakan lulusan ilmu politik dan hukum dari University of Hagen pada 2008, seperti yang dilansir dari The Guardian. Pada 2017, ia memperoleh gelar master di bidang yang sama.

Sebelum menjabat sebagai Menkes, pria kelahiran 1980 ini sempat menjadi Sekretaris Parlemen Negara untuk Menteri Keuangan Federal dari 2013 hingga 2018. Sementara, dia telah menjadi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Steinfurt dan Broken di North Rhine-Westphalia sejak 2002.

2. Menteri Kesehatan Selandia Baru, Andrew James Littles

Andrew James Littles menjabat sebagai menteri kesehatan Selandia Baru petahana sejak menjabat pada Juni 2019, kemudian dipertahankan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam periode kedua pemerintahanya.

Menteri Kesehatan ke-42 Selandia Baru ini berlatarbelakang pendidikan hukum di Victoria University dan sempat menjadi seorang pengacara serta pemimpin serikat pekerja terkenal yang naik dengan cepat melalui jajaran Partai Buruh. Ia masuk parlemen pada 2011, setelah melepasan posisi sebagai kepala Serikat Teknik, Percetakan dan Manufaktur (EPMU) selama 11 tahun, seperti yang dilansir dari New Zealand Herald.

Pada 2017, dia sempat menjabat sebagai menteri yang bertanggungjawab untuk biro keamanan komunikasi pemerintah. Meski dia tidak memiliki latar belakang di bidang medis, negaranya telah mencapai rekor 0 kasus virus corona.

3. Gan Kim Yong, Menteri Kesehatan Singapura

Gan Kim Yong adalah menteri kesehatan Singapura yang menjabat sejak Mei 2011 hingga saat ini. Menkes yang telah menjabat selama 9 tahun itu mendapatkan gelar master dari University of Cambridge dalam bidang non-medis, yaitu teknik elektro pada 1985, seperti yang dilansir dari People Pill.

Sebelum menjabat sebagai menkes, Gan menjabat sebagai menteri tenaga kerja dari 2009 hingga 2011.

Baca Juga: Usai Dilantik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Langsung Pimpin Rapat Koordinasi Pimpinan

4. Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar

Alex Azar adalah menteri kesehatan Amerika Serikat ke-24 yang dilantik dari Januari 2018 menggantikan Tom Price. Dalam kemunculan pandemi Covid-19 di seluruh dunia pada awal 2020, ia juga menjabat sebagai Ketua Satgas Virus Corona Gedung Putih, tapi hanya dari Januari 2020 hingga Februari 2020.

Posisi Ketua Satgas Covid-19 digantikan oleh Mike Pence, seperti yang dilansir dari portal resmi Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat (HHS). Azar tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Ia adalah lulusan bidang ekonomi dan pemerintahan dari Dartmouth College, serta gelar sarjana hukum dari Yale University.

Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan, Azar memiliki pengalaman di di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusian sebagai Penasihat Umum dari 2001-2005. Kemudian pada 2005-2007, pria yang mengawali karir sebagai pengacara, menjabat sebagai Deputi Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.

5. Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, Matt Hancock

Matt Hancock pada Juli 2018 dilantik sebagai Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial, menggantikan Jeremy Hunt. Hancock menjabat posisi Menkes setelah meninggalkan jabatan sebagai Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga selama 6 bulan, dari Januari-Juli 2018.

Melansir situs resmi pemerintahan Inggris, pria kelahiran 1978 ini memiliki latar belakang pendidikan non-medis, yaitu sarjana filsafat, politik, dan ekonomi University of Oxford. Kemudian, ia mendapatkan gelar master filosofi di University of Cambridge. Sebelum terjun ke dunia politik, Matt bekerja untuk bisnis keluarganya, sebagai ekonom di Bank of England, dan sebagai Kepala Staf di Shadow Chancellor of the Exchequer. (Sumber: Kompas.com)

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU