> >

Resesi, "Enaknya Makan" Apa Nih?

Ekonomi dan bisnis | 5 November 2020, 13:00 WIB
STRATEGI PEMASARAN BURGER KING (Sumber: DYAH MEGASARI/KOMPASTV)

JAKARTA, KOMPASTV. Iklan Burger King sukses berat, memantik kebingungan, menciptakan diskusi, dan menyentuh empati warganet lewat akun sosial media.

Baca iklan di bawah ini:

STRATEGI MARKETING (Sumber: INSTAGRAM BURGER KING)

Bagaimana bisa, Burger King malah mempromosikan rival jualannya seperti McDonald's, Flip Burger, Carl's Jr, Wendy's, Klenger Burger, KFC, CFC, Domino's Pizza, Pizza Hut, Bakso Boedjangan, Sate Khas Senayan, HokBen, J.Co, Ta Wan, Sederhana, bahkan sampai Warteg.

Baca Juga: Saat Raksasa Bisnis Berendah Hati

Baca Juga: Sah! BPS Pastikan Indonesia Resesi

Percaya nggak, pada ungkapan “tak ada kawan atau lawan abadi dalam urusan bisnis”. Yang mutlak adalah adu kreativitas pemasaran demi menggaet perhatian masyarakat, yang syukur-syukur membeli.

Di luar iklan, bisnis restoran paling pertama kena hantam pembatasan sosial, untuk menekan penyebaran pandemi. Tidak hanya Burger King, hampir semua restoran cepat saji dibuat kelimpungan, memikirkan cara bertahan. Kesusah payahan seperti inilah salah satu indikator resesi.

Hati Konsumen Tersentuh

Tetapi balik lagi ngomongin iklan, dulu, tren berjualan sebuah produk adalah “hard selling”, kemasan promosi acap memakai tokoh atau bintang ternama untuk merangkul konsumen. Pandemi, bikin alur sendiri.

Ingatkah, KompasTV pernah menulis betapa sang raksasa restoran di Indonesia pun berendah hati, membuka “tenda kaki lima”, hanya demi bertahan saat pandemi dan menghindari PHK? Pizza Hut, Ta Wan, Breadlife sampai Sturbucks yang premium, rela jual kopi literan.

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU