> >

Kisah Samsung (2), Ganti Semuanya Kecuali Istri Kalian!

Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2020, 16:35 WIB
Ilustrasi: pabrik Samsung. (Sumber: Samsung)

JAKARTA, KOMPASTV. Berkat tangan dingin Lee Kun-Hee (Lee), Samsung moncer. Berpredikat pewaris konglomerasi berpengaruh di Korea Selatan, tak lantas membuat Lee santai karena puas bergelimang harta, tahta dan jabatan. Haus dan lapar ambisi, seketika ia menyewa seorang penasihat Jepang, Shigeo Fukuda, untuk memeriksa manajemen Samsung.

Hasil penyelidikan pada cara kerja manajemen sangat mencengangkan. Samsung dinilai memiliki birokrasi kaku, ketinggalan zaman, tak dan punya peta rencana. 7 Juni 1993, Lee mengumpulkan 100 eksekutif paling atas Samsung di sebuah penginapan berburu di Jerman.

Bukan untuk bersantai, raja-raja kecil Samsung itu dipaksa menonton film dokumenter berdurasi 30 menit, tentang praktik buruk di pabrik mesin cuci Samsung.

"Samsung adalah perusahaan kelas dua," kata Lee, dikutip dari Bloomberg. Posisi lapis kedua baginya sangat buruk, karena seharusnya Samsung adalah perusahaan papan atas nomor wahid dunia. 

"Ubah segalanya, ganti semuanya, kecuali anak dan istri kalian," tegas Lee pada menajemen Samsung. 

Setahun kemudian, ia memerintahkan para eksekutifnya untuk menarik kembali produk telepon cacat produksi yang berada di tangan kosumen (recall). Seperti kondisi Jerman, top eksekutif Samsung dikumpulkan mengelilingi api unggun. Di bara api unggun itulah, telepon gagal produksi itu dibakar.

Buah manis dalam genggaman, tahun 2006, Samsung melampaui Sony korporasi asal Jepang, di peringkat pertama pasar televisi global. Lima tahun kemudian, Samsung mengsik Apple sebagai pembuat smartphone terbesar di dunia.

Baca Juga: Kisah Samsung (1), Warisan Konglomerat "Ikan Asin"

Dari Pajak Sampai Rebutan Warisan

Kesuksesan Samsung di bawah tangan Lee bukan tanpa noda. April 2008, ia didakwa melakukan penggelapan pajak dan pelanggaran kepercayaan. Noda ini didapatkan regulator dari "pembisik perusahaan". Lee dituding memiliki hampir USD 5 miliar saham Samsung Life, saham di perusahaan lain, uang tunai dan obligasi yang disimpan secara ilegal pada 1.200 akun atas nama orang lain. 

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU