> >

Kuartal III Ekonomi Diprediksi Minus 2, Sri Mulyani: Jika Resesi Tak Berarti Kondisi Gawat

Ekonomi dan bisnis | 7 September 2020, 21:54 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). Sri Mulyani Sebut Jika Kuartal III Resesi Bukan Berarti Kondisi Gawat. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Karena satu bulan terakhir terjadi kenaikan kenaikan cukup baik, maka bisa berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal III lebih baik dibanding kuartal II yang kontrkasi cukup dalam 5,3 persen," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Minus 2 Persen di Kuartal III 2020

Ilustrasi resesi ekonomi akibat pandemi virus corona. Kuartal III Ekonomi Diprediksi Minus 2, Sri Mulyani: Jika Resesi Tak Berarti Kondisi Gawat. (Sumber: Shutterstock/Lightspring/Kompas.com)

Lebih Baik dari Negara Lain

Di sisi lain, dirinya juga menilai meski sempat mengalami kontraksi hingga 5,3 persen pada kuartal II lalu, kondisi perekonomian RI jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Sebab, banyak negara yang kondisi perekonomiannya mengalami kontraksi hingga 17 persen atau bahkan 20 persen.

"Kita berusaha. Jadi akselerasi belanja pemerintah, program pemulihan ekonomi terus dilaksanakan dan didorong sehingga konsumsi bertahap pulih, investasi pulih, ekspor didorong dengan meskin pertumbuhan konsumsi, investasi, ekspor dan belanja pemerintah, diharapkan performace kuartal III membaik, dan dijaga sampai kuartal IV," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Australia Resesi, Perdana Menteri Scott Morrison Bilang Begini

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU