> >

Banjir Bandang Bukit Es Himalaya di India, Bagaimana Bisa Terjadi?

Bbc indonesia | 9 Februari 2021, 14:12 WIB
Bukit gletser yang jatuh dan menghantam Bendungan Proyek Pembangkait Listrik Tenaga Air Rishiganga. (Sumber: Reuters)

Menteri Besar Uttarakhand Trivendra Singh mengatakan bahwa 125 orang sejauh ini dipastikan masih hilang, namun jumlahnya bisa bertambah.

"Tujuh jenazah sudah dibawa dari lokasi dan operasi penyelamatan masih berlangsung," kata Singh Rawat kepada para wartawan dalam suatu taklimat hari Minggu (07/02) kemarin.

Sebagian besar dari mereka yang hilang itu adalah para pekerja di dua proyek pembangkit listrik yang tersapu banjir.

Lebih dari 50 pekerja di Proyek Hidroelektrik Rishiganga juga dikhawatirkan tewas, ungkap Kepala Kepolisian Uttarakhand Ashok Kumar. Namun dia juga mengatakan beberapa pekerja lainnya telah diselamatkan dari lokasi.

Tim darurat berhasil menyelamatkan 16 pekerja yang sempat terjebak di suatu terowongan yang telah dipenuhi reruntuhan.

Media massa India mengatakan bahwa 30 pekerja lainnya terjebak di terowongan kedua. Para petugas darurat pun bekerja semalaman untuk menyelamatkan mereka.

Singh Rawat mengatakan bahwa tim dari kepolisian dan militer telah "berbuat yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa para pekerja."

Tim darurat juga telah mengevakuasi puluhan desa, namun pihak berwenang menyatakan bahwa bahaya dari banjir utama telah berlalu.

Sementara itu, sebagai negara bagian tetangga, Uttar Prades, menerapkan kesiagaan tinggi di wilayah-wilayah pinggir sungai.

Bencana pada Minggu (07/02) kemarin tersebut membuat kalangan kelompok pemerhati lingkungan menyerukan agar proyek-proyek pembangkit listrik di kawasan pegunungan yang sensitif secara ekologis untuk ditinjau ulang.

Kalangan ahli berpendapat bahwa salah satu kemungkinan adalah lepasnya bongkahan-bongkahan besar es dari gletser akibat kenaikan suhu, sehingga menyebabkan air dalam jumlah besar.

Itulah yang mungkin menyebabkan longsoran salju dengan membawa batu-batu dan lumpur.

"Itu adalah kemungkinan besar karena ada banyak sedimen yang mengalir," kata DP Dobhal, pakar glasiologi senior yang sebelumnya berkiprah di Institut Geologi Himalaya milik pemerintah.

Kalangan pakar juga menyatakan bahwa sebuah longsoran salju bisa jadi telah menerjang danau glasial yang kemudian menyebabkan banjir bandang.

Penulis : Rizky-L-Pratama

Sumber : Kompas TV


TERBARU