> >

Menikmati Keindahan Likupang, Hidden Gem #DiIndonesiaAja di Ujung Timur Sulawesi Utara

Advertorial | 9 Mei 2022, 09:32 WIB
Gambaran keindahan bawah laut di Likupang, Sulawesi Utara (Sumber: Kompas TV)

Sebagai salah satu operator yang tersertifikasi CHSE, Basrah memaparkan pihaknya telah membatasi penumpang kapal hingga 50 persen.

Operator juga menyediakan penanda untuk selalu menjaga protokol kesehatan seperti imbauan menjaga jarak dan memakai masker. Peratatan menyelamnya juga dipisah dan dibersihkan secara rutin.

Sebelum menyelam, pengunjung wajib mengisi formulir yang berisi sertifikasi diving dan kondisi kesehatan. Pengunjung juga wajib menyimak penjelasan instruktur terkait lokasi dan biota yang bisa dilihat di bawah laut.

Karena dive site Likupang berbentuk menyerupai lereng, tempatnya cendrung datar. Penyelam bisa melihat soft coral yang cantik sekaligus menikmati pemandangan ikan berbagai jenis. Sangat sayang bila dilewatkan para pecinta olahraga bawah air!

Wisata budaya dan kuliner di Likupang

Tidak hanya pantai dan bawah laut, Likupang memiliki Desa Wisata Palaes di Kecamatan Likupang Timur. Desa Palaes masih menjaga tradisi, salah satunya saat prosesi penyambutan tamu. Pengunjung diharuskan mengitari tanaman Pasela sebanyak tiga kali.

Tokoh adat desa juga akan memanjatkan doa agar selama berkunjung diberi keselamatan. Doa yang dipanjatkan menggunakan bahasa asli Minahasa, yaitu bahasa Tonsea. Selanjutnya, pengunjung disambut tarian daerah dan diajak ikut menari.

Selain kebudayaan yang kental, Desa Palaes memiliki sejumlah daya tarik wisata, salah satunya wisata mengelilingi hutan bakau menggunakan perahu.

Semenjak Likupang jadi Destinasi Super Prioritas, investor dan wisatawan yang datang juga meningkat. Masyarakat menyambut para wisatawan dengan penuh antusias. Sejumlah rumah warga dipersiapkan menjadi homestay atau tempat wisatawan menginap.

Masyarakat Desa Palaes juga menuangkan kreativitasnya lewat kerajinan tangan dari batok kelapa, bambu, dan pipa besi. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti tempat lampu.

Jangan lupa mencicipi makanan khas Likupang saat berkunjung, yaitu sate jantung pisang. Meskipun terbuat dari jantung pisang, rasa, tekstur, serta bumbunya cenderung gurih dan empuk mirip sate maranggi.

Daerah Minahasa, termasuk Likupang memiliki batik khas yang cocok dijadikan oleh-oleh. Motif batik Minahasa paling terkenal adalah waruga atau kuburan purba khas Minahasa yang banyak mengandung unsur kotak dan segitiga.

Ada pula motif batik yang diambil dari tumbuhan atau cerita rakyat.

Salah satu toko batik Minahasa terkemuka di sekitar Likupang adalah Wale Batik Minahasa. Selain mempertahankan budaya lokal, keberadaan toko batik sebagai pusat oleh-oleh turut mempekerjakan masyarakat sekitar.

Desa Pulisan, alternatif wisata di Likupang

Destinasi selanjutnya adalah Desa Pulisan di jantung kawasan ekonomi khusus Likupang. Anda dapat mengunjungi pantai berpasir putih halus dan laut jernih dengan pemandangan sekitar yang tak kalah indah.

Melalui bantuan pemerintah, ada 489 unit pondok wisata homestay dan usaha lainnya di Likupang, dengan 73 unit di antaranya berada di Desa Pulisan. Menteri Kemenparekraf Sandiaga Uno berharap agar homestay ini menjadi momen kebangkitan ekonomi masyarakat.

Pengunjung hanya perlu merogoh kocek rata-rata sebesar 200 ribu rupiah per malam untuk bermalam di homestay yang tidak kalah dengan hotel berbintang. Uniknya lagi, desain yang ditawarkan menyerupai rumah adat Minahasa.

Di samping itu, ibu-ibu rumah tangga sekitar desa ikut mengelola dan menambah penghasilan mereka melalui homestay. Selain homestay, di Desa Pulisan terdapat mesin pengelola sampah, mesin press, dan mesin pemotong rumput.

Pemerintah juga memberikan pelatihan Bahasa Inggris, cara mengelola homestay, dan membuat kerajinan tangan. Wisatawan dan masyarakat dapat berinteraksi langsung lewat kesenian khas Minahasa, yaitu Masamper.

Kompas TV dan Kemeparekraf mengadakan kuis berhadiah merchandise menarik untuk penonton setia Program Jalan-Jalan. Penasaran? Yuk, langsung saja kunjungi Instagram Kompas TV untuk memenangkan hadiahnya.

Jangan lewatkan Jalan-Jalan #DiIndonesiaAja selanjutnya, yaitu episode Danau Toba. Tonton terus Jalan-Jalan tiap hari Minggu pukul 10.30 WIB hanya di Kompas TV.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU