> >

Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemerintah Susun Upaya Preventif Jelang Libur Keagamaan

Advertorial | 14 Oktober 2021, 13:51 WIB
Siaran Pers PPKM di Youtube FMB9ID_ IKP (13/10/2021) (Sumber: Dok. KPCPEN)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro menjelaskan beberapa hal yang dapat dipelajari dari pelaksanaan acara besar keagamaan di Sanur, Bali pada 8 Oktober 2021. 

Ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pelaksanaan acara besar, sebagai berikut.

Pertama, persiapan yang matang agar Satgas Covid-19 setempat dan aparat keamanan dapat terlibat penuh untuk mengantisipasi setiap kemungkinan penularan, termasuk mencegah kerumunan masyarakat.

Kedua, memastikan skrining atau tes kesehatan dilakukan kepada semua pihak dan memastikan pihak yang terlibat dalam kondisi sehat dan sudah divaksinasi.

Ketiga, memberlakukan QR Scan pada aplikasi PeduliLindungi di titik masuk acara, penyediaan fasilitas cuci tangan serta penerapan wajib masker.

Keempat, menempatkan berbagai petunjuk dan peringatan sikap disiplin protokol kesehatan di lokasi acara termasuk informasi dari pemandu acara.

Kelima, pemantauan kesehatan para panitia dan semua yang terlibat.

Reisa menyampaikan seluruh tes baik yang dilakukan sebelum dan setelah acara, semua menunjukkan hasil 100 persen negatif.

Laporan dari Satgas setempat juga menyatakan wilayah tempat upacara Palebon atau Ngaben tidak terdapat laporan kasus konfirmasi sama sekali dalam lima hari setelah acara dilakukan.

“Terima kasih kepada keluarga, panitia, masyarakat Sanur dan segenap komponen Satgas, TNI, Polisi dan warga Bali yang mampu membuktikan adaptasi kebiasaan baru yaitu penegakan disiplin protokol kesehatan yang dapat diadopsi di acara besar keagamaan yang sakral,” ujar Reisa.

Menjelang Maulid, libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah telah menyiapkan sejumlah upaya persiapan antara lain memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat, dan meningkatkan vaksinasi lansia.

Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi anak, mengantisipasi mobilitas pelaku perjalanan internasional, mendorong pemerintah daerah mengawasi dan mengedukasi warga, serta memastikan kepatuhan masyarakat terkait protokol kesehatan.

Reisa menandaskan sebelum menghadiri acara besar atau liburan, masyarakat perlu melakukan tiga syarat wajib adaptasi kebiasaan baru.

Ketiga hal tersebut adalah pastikan diri sudah divaksinasi. Kemudian, jangan lengah, tetap bermasker di ruang publik dan tidak dibuka saat bertemu orang lain. Selain itu, persiapan sebaik mungkin.

“Pandemi masih ada, virusnya masih mengintai kita. Namun dengan vaksinasi, masker dan persiapan baik, kita akan dapat menekan risiko serendah mungkin,” tegas Reisa.

(ahr)

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU