> >

Menparekraf RI: Dunia Harus Berinvestasi dalam Bidang Literasi Digital dan Finansial

Advertorial | 30 September 2021, 19:20 WIB
Konferensi Kuadrenial Badan PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) ke-15 atau UNCTAD15, yang dilaksanakan secara daring dari Barbados, Rabu (29/9/2021). (Sumber: Dok. Kemlu)

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan, menyampaikan pentingnya investasi digital secara inklusif dan luas.

"Perubahan sosial yang cepat seringkali berpengaruh pada Industri Kreatif. Kita harus berinvestasi pada infrastruktur digital dan harus dilaksanakan secara inklusif. Sangat krusial bagi dunia untuk menuju kenormalan yang baru, dan negara-negara harus mengadopsinya sesuai dengan kelayakan pembangunan mereka," papar Rebeca, yang baru dilantik menjadi Sekretaris Jendral awal September kemarin.

Baca Juga: Kekayaan Intelektual: Kunci Daya Saing Sektor Ekonomi Kreatif

Perdana Menteri Barbados yang menjadi tuan rumah UNCTAD15, Mia Mottley menegaskan, teknologi dan digitisasi merupakan alat bagi dunia untuk menjaga keberlangsungan budaya dan kreativitas.

"Industri Kreatif dan Budaya adalah suatu hal yang membuat umat manusia menjadi manusia yang seutuhnya. Jika kita ingin mentransformasi sebuah bangsa, kita harus mulai dan akhiri dengan kreativitas, kebudayaan, dan pendidikan,” terangnya.

Dalam akhir sambutannya, Menparekraf RI mengutip salah satu peribahasa Barbados, “One Hand Can't Clap; kerja sama dan kolaborasi yang aktif sangat diperlukan untuk menyelesaikan semua permasalahan. Ini waktunya kita semua untuk kerja bersama, maju bersama, bertahan bersama, untuk dunia yang sejahtera, bersama.”

Setelah ditunda setahun akibat pandemi Covid-19, Konferensi Kuadrenial UNCTAD15 merupakan konferensi rutin UNCTAD yang mengumpulkan berbagai lapisan pemangku kepentingan dunia dalam bidang perdagangan dan pembangunan.

Pelaksanaan UNCTAD15 ini juga bertepatan dengan momentum Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021 yang diinisiasi oleh Indonesia, serta didukung oleh UNCTAD dan 81 negara ko-sponsor.

Melalui kerjasama erat antara Kemenlu dan Kemenparekraf, Resolusi ini berhasil diadopsi dunia pada Sidang Majelis Umum PBB ke-74, dan telah diimplementasikan dalam berbagai kegiatan, baik dalam skala nasional, regional ataupun multilateral.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU