> >

8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba, Vaksinasi Tahap 3 Segera Dimulai

Advertorial | 27 Mei 2021, 16:58 WIB
8 juta dosis vaksin Sinovac berhasil didatangkan dalam bentuk bulk (bahan baku) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa pagi (25/5/2021). (Sumber: Dok. Kominfo)

BANTEN, KOMPASTV – Indonesia kembali menerima vaksin Covid-19 untuk tahap ke-13. Sebanyak 8 juta dosis vaksin Sinovac berhasil didatangkan dalam bentuk bulk (bahan baku) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa pagi (25/5/2021).

Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 83,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin jadi dan bulk.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah selalu berupaya menjaga ketersediaan stok vaksin sesuai target.

"Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan," kata Airlangga.

Seperti sebelumnya, vaksin bulk yang sampai di Indonesia akan diolah lebih lanjut oleh Bio Farma sampai menjadi vaksin jadi yang siap didistribusikan dan digunakan dalam program vaksinasi nasional.

Airlangga memastikan, pemerintah selalu menjamin keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) melalui proses evaluasi Badan POM yang sudah mendapat pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli sehingga masyarakat tak perlu merasa ragu dalam menerima vaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Massal Raih Rekor Muri, Puan: Ini Semangat Kebinekaan

"Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi Covid-19 merupakan game changer, yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Realisasi program vaksinasi di Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga menyebutkan, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia harus divaksinasi.

Sampai hari ini, realisasi vaksin sampai hari ini telah mencapai sekitar 25,2 juta dosis dengan target sasaran SDM kesehatan pada tahap pertama serta lansia dan petugas publik pada tahap kedua.

Secara lebih rinci, vaksinasi diberikan untuk SDM kesehatan sebanyak 1,5 juta dosis pertama dan 1,4 juta dosis kedua.

Lansia 3,1 juta dosis pertama dan 2,1 juta dosis kedua. Petugas publik 10,4 juta dosis pertama dan 6,5 juta dosis kedua.

Airlangga mengatakan, pemerintah akan segera memulai vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat rentan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan.

Kriteria tersebut di antaranya aspek geospasial dengan angka kejadian Covid-19 tinggi (zona merah) serta aspek sosial ekonomi.

Baca Juga: Delapan Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Dukung Percepatan Vaksinasi

Di samping itu, Airlangga juga menyampaikan sambutan dan dukungan pemerintah terhadap program vaksinasi Gotong Royong yang digagas pengusaha melalui Kamar Dagang Indonesia (Kadin).

Untuk diketahui, program vaksinasi Gotong Royong diberikan secara gratis kepada karyawan dengan pendanaan berasal dari perusahaan.

Proses vaksinasi Gotong Royong telah berjalan sejak 18 Mei 2021 menggunakan vaksin Sinopharm untuk 21.616 karyawan dari 27 Perusahaan serta 18 fasilitas kesehatan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku.

Dukungan semua pihak

Dalam mengendalikan pandemi Covid-19, Airlangga menekankan pemerintah telah berupaya keras untuk mendukung suksesnya program vaksinasi di Indonesia.

Namun untuk mencapai hal itu, perlu ada dukungan dari semua komponen masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk dalam penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

"Vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama," tegas Airlangga.

Baca Juga: Bulan Juli, 3 Juta Dosis Vaksin CanSino Datang untuk Vaksinasi Gotong Royong

Sambungnya, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) akan terus ditingkatkan pemerintah.

Penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) juga selalu dilakukan secara intensif sebagai bagian dari upaya menangani pandemi Covid-19.

Dirinya mengingatkan, kewaspadaan semua pihak tidak boleh mengendur, terutama setelah momen liburan Idul Fitri.

“Jangan sampai terjadi pandemi gelombang ke-2 dan bahkan ke-3 yang dialami negara lain terutama India,” lanjutnya.

Airlangga berharap, kerja sama yang baik dari semua pihak khususnya dalam penanggulangan pandemi dan program vaksinasi dapat terus dikembangkan. "Sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional," tutupnya.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU