> >

Soal Revisi PP 57, BPIP Nilai Kurikulum Pancasila Penting Membentuk Karakter Bangsa

Advertorial | 4 Mei 2021, 16:39 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dalam pidatonya di Kampus C Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur. (Sumber: Dok. BPIP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) merevisi PP 57 tentang Standar Nasional Pendidikan disambut gembira banyak kalangan.

Sebelumnya, PP ini dipersoalkan karena tidak tidak memuat Pendidikan Pancasila sebagai pelajaran wajib bagi siswa pendidikan dasar dan menengah serta mahasiswa pendidikan tinggi.

“Kurikulum Pancasila penting untuk membentuk karakter bangsa, pada saat yang sama menjaga kemanusiaan dan ke-Indonesiaan,” tegas Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rikard Bagun, Senin (3/5/2021).

Dalam diskusi yang diselenggarakan Gen Indonesia, sejumlah tokoh dan pemerhati pendidikan menyorot pentingnya praktik Pancasila dalam kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia misalnya, menegaskan pendidikan Pancasila harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar Pancasila tidak menjadi pelajaran yang hanya sekadar hafalan.

Selain itu ia menekankan pentingnya membumikan Pancasila dalam bentuk membangun role model di media sosial. Ia menyebut perlu menyesuaikan kurikulum sesuai dengan karakter generasinya.

Sekjen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Mufarrihul Hazin, mengingatkan Pendidikan Pancacila jangan sampai seperti Pendidikan Moral Pancasila yang pada masa lalu dijadikan tempat doktrinasi.

Pasalnya, yang saat ini dibutuhkan masyarakat adalah dialog dan bukannya indoktrinasi.

Baca Juga: Wakil Rektor Unair: Pendidikan Pancasila Penting untuk Lawan Radikalisme Kampus

Koordinator Program Pelatihan  Cahaya Guru, Komar Kasman menyebutkan keragaman merupakan bagian penting dalam Pendidikan Pancasila, terlebih di sekolah negeri yang dibiayai APBN.

Menurutnya, Yayasan Cahaya Guru mengajarkan tentang keragaman, kebangsaan, dan ke-Indonesiaan.

Lebih lanjut, Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo menegaskan peran penting Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

“Pendidikan Pancasila sangat penting bagi peserta didik. Jika tidak ada bisa fatal dan mengancam disintegrasi bangsa,” tegasnya.

DPR akan bahas revisi PP 57 bersama Kemendikbud Ristek

Baca Juga: BNPT Sebut Ancaman Konten Radikalisme di Masa Pandemi Justru Semakin Tinggi

Anggota Komisi Pendidikan DPR dari Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian DPR menyebutkan akan membahas PP Standar Nasional Pendidikan 57 tahun 2021.

“Komisi X berharap Kementerian Pendidikan, Kebidaan, dan Ristek segera mengajukan draft revisi PP 57 dan harus memastikan Pancasila jadi pelajaran wajib bagi anak usia dini hingga perguruan tinggi,” jelas Hetifah. 

Mendukung pernyataan tersebut, anggota Komisi II DPR / Fraksi Partai Demokrat Anwar Hafid mengusulkan penguatan kelembagaan BPIP agar bisa melakukan pembinaan Pancasila.

Menurutnya, BPIP perlu diberi kepercayaan melakukan pembinaan Pancasila sampai ke daerah. 

Baca Juga: GMNI Sebut PP 57 tahun 2021 Perlu Direvisi, Usul Pancasila Ditetapkan sebagai Mapel Wajib

Direktur Pengkajian Materi BPIP, Muhammad Sabri menginginkan Pancasila dibumikan agar nilai-nilai Pancasila bisa diterjemahkan ke dalam berbagai aspek kehidupan. 

Sementara, filmmaker dan perwakilan dari Gen Indonesia Daniel Rudi berpendapat, semua pihak harus sepakat bahwa Pancasila merupakan investasi peradaban.

Pancasila menurutnya adalah nafas dan darah daging masyarakat Indonesia. Sebab, pendidikan harus berbasis pengetahuan budaya nusantara. 

Bincang Kebangsaan ini digelar dalam memeringati Hari Pendidikan Nasional  mendorong Pancasila selalu menjadi nafas pendidikan nasional untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa.

Acara Bincang Kebangsaan digelar oleh Gen Indonesia dan didukung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Gen Indonesia merupakan perkumpulan para jurnalis dan aktivis yang hadir di tengah era disrupsi informasi, turut andil sebagai jembatan komunikasi antar stakeholder.

Visi Gen Indonesia adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat yang beragam untuk hidup bersama dengan penuh toleransi.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU