Kompas TV advertorial

Jeli Lihat Potensi Cuan, Blogger Ini Banting Setir Kembangkan Bisnis Jastip

Kompas.tv - 16 Februari 2023, 17:00 WIB
jeli-lihat-potensi-cuan-blogger-ini-banting-setir-kembangkan-bisnis-jastip
Ilustrasi bisnis jasa titip atau jastip sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. (Sumber: Dok. Pexels)

KOMPAS.TV – Jasa titip atau jastip merupakan jasa membelikan suatu produk untuk orang lain yang tidak dapat membelinya secara langsung. Pada awalnya, produk yang dibeli dalam bisnis jastip adalah produk-produk yang ada di luar negeri, baik barang maupun jasa.

Pada era teknologi yang serba canggih saat ini, proses distribusi produk sebenarnya sudah mudah sehingga pembelian produk dari luar negeri sangat dimungkinkan. Namun, biasanya yang menjadi kendala adalah proses transaksinya.

Selain kendala terkait metode pembayaran, memilih penjual tepercaya yang ada di luar negeri juga tidak mudah dan proses pengiriman barang dari luar negeri cukup mahal.

Kendala-kendala tersebut yang melatarbelakangi munculnya bisnis jastip. Jastip dapat menjadi solusi bagi orang indonesia yang ingin melakukan pembelian barang dari luar negeri, tetapi mengalami kendala dalam proses transaksinya.

Dengan adanya jastip, Anda tidak perlu datang ke luar negeri untuk membeli produk yang diinginkan. Selain itu, dengan jastip Anda tidak perlu takut tertipu dan proses pengiriman akan lebih murah dibandingkan mengirim sendiri melalui jasa pengiriman.

Dalam perkembangannya, bisnis jastip tidak terbatas membeli produk yang ada di luar negeri saja. Sudah banyak pelaku bisnis jastip yang menerima pesanan untuk membeli barang di suatu toko atau event yang ada di dalam negeri.

Melihat Peluang Cuan dari Jastip

Jastip menjadi lahan bisnis dengan potensi yang besar seiring pembelian barang dari luar negeri terus meningkat.

Berdasarkan survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap 1.626 penjual dan pembeli online di Indonesia, ada dua alasan orang indonesia suka membeli produk luar negeri. Pertama, barang tersebut langka di indonesia. Kedua, harga beli di luar negeri lebih murah.

Data tersebut diperkuat oleh data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2019 lalu yang menyatakan bahwa 90 persen barang yang dijual di marketplace lokal adalah produk impor.

Sebenarnya cukup mudah untuk mendapatkan produk impor saat ini. Namun, kebanyakan produk didapat dari para importir sehingga harganya cukup mahal. Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, konsumen dapat langsung membeli barang dari luar negeri.

Jastip menjadi solusi untuk membeli barang dari luas negeri. Pengguna jasa ini tidak hanya individu yang ingin memiliki barang tersebut, tetapi juga penjual yang ingin berjualan produk impor tetapi tidak bisa mendapatkan produknya secara langsung dari luar negeri.

Tingginya minat masyarakat terhadap produk luar membuat bisnis jastip makin menjamur, terutama untuk produk yang berasal dari Tiongkok dan Thailand. Ketika Anda melakukan pencarian di Google dengan keyword “jastip Bangkok”, misalnya, hasil pencarian akan menampilkan banyak pilihan jastip produk dari Bangkok, Thailand.

Melihat peluang “basah” tersebut, Rafiqi Cahyo Sutrisno pun mulai mengembangkan bisnis jastip melalui situs web yang dibuatnya, www.jasatitip.co.id.

Rafiqi merupakan seorang blogger profesional yang memulai kariernya sejak 2020. Dia sukses membangun blognya hingga mampu merekrut tim dan mendapatkan passive income. Dari penghasilan tersebut, Rafiqi mulai membangun bisnis barunya yaitu berjualan sepatu bekas.

Berbekal dari keuletannya sebagai blogger, Rafiqi berhasil menjalankan bisnis berjualan sepatu bekas branded dari luar negeri. Barang-barang impor yang dijualnya masih dalam kondisi bagus dan layak digunakan.

Dari pengalamannya bertransaksi jual beli barang dari luar negeri, Rafiqi melihat peluang untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan menjajal jastip. Dia menjalankan bisnis jastip bersama dengan kedua adiknya, Riko Dewa Saputra dan Vyona Dewi Putri.

“Banyak keluarga dan teman saya ingin beli barang dari luar negeri, tapi mereka tidak tahu caranya. Dari sinilah ide membangun bisnis jasa titip lahir karena memang banyak yang belum paham cara membeli barang dari luar negeri,” kata Rafiqi.

Rafiqi menjalankan bisnis jastipnya melalui situs web tokonya sendiri dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Bahkan, sebagai bukti keseriusannya dalam bisnis satu ini, dia juga membuat badan usaha sendiri dengan nama PT Jastip Online Indonesia.

Prospek Jastip Makin Menjanjikan

Selama ini, menurut Rafiqi, produk impor yang beredar di marketplace di Indonesia kebanyakan berupa barang elektronik, peralatan rumah tangga, dan fashion. Para penjual tersebut adalah para importir yang mendapatkan produk-produk tersebut dari negara asalnya.

Oleh karena itu, layanan jastip sangat diperlukan oleh konsumen yang ingin membeli produk dari luar negeri tetapi tidak ada di marketplace atau ingin mendapatkan produk tersebut dengan harga lebih murah.

Selain individu, usaha usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga dapat memanfaatkan jastip untuk membeli barang dari luar negeri dan dijual kembali di pasar lokal.

Rafiqi mengatakan bisnis jastip memiliki potensi yang sangat besar, sehingga ia yakin bahwa peluang atau prospek untuk mengembangkan bisnis ini akan semakin cerah.

“Saya optimistis, jastip ini akan selalu dibutuhkan banyak orang. Banyak produk yang memang belum ada di pasar lokal dan masyarakat tentu butuh jastip untuk dapat bertransaksi,” ujar Rafiqi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x