Kompas TV advertorial

Aura Pancasila di KTT G20, Bali

Kompas.tv - 22 November 2022, 10:23 WIB
aura-pancasila-di-ktt-g20-bali
Seminar episode kelima ini mengangkat judul Pancasila, Inspirasi Dunia untuk Kesejahteraan dan Perdamaian dilaksanakan di Universitas Udayana, Bali pada Senin (21/11) (Sumber: Dok. KompasTV)
Penulis : Adv Team

 

KOMPAS.TV – Memasuki episode kelima sekaligus penutup rangkaian seminar, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kompas TV kembali menyelenggarakan Seminar Pancasila 2022. Sebagai penutup, seminar kali ini secara istimewa dilaksanakan secara hybrid di Universitas Udayana, Bali.

 

Seminar episode kelima ini mengangkat judul “Pancasila, Inspirasi Dunia untuk Kesejahteraan dan Perdamaian”. Frisca Clarissa ditunjuk sebagai host sekaligus moderator yang memandu jalannya seminar.

Dalam forum G20, Indonesia kembali memperkenalkan Pancasila kepada para pemimpin negara dunia yang hadir. Pancasila sebagai ideologi yang bisa mempersatukan, pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno. 

Soekarno pernah menggemparkan dunia saat berpidato dengan judul “To Build The World a New” dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa tahun 1960.

Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai solusi bagi permasalahan bangsa. Pancasila mengandung nilai musyawarah dan gotong royong yang bersifat universal dan mampu menyatukan berbagai perbedaan. 

Baca Juga: BPIP Gelar Seminar Pancasila 2022 Series 2, Sebarkan Nilai Gotong-royong

Nilai musyawarah dan gotong royong dalam Pancasila menginspirasi Indonesia dalam menjalankan diplomasi. Lawatan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina pada Juli 2022 menjadi bukti Indonesia berusaha terus menjaga perdamaian dunia. 

Situasi konflik yang sengit, tak menyulutkan langkah Presiden Jokowi hadir untuk membuka pintu dialog. Harapannya, agar masyarakat internasional dapat mengatasi krisis pangan dan energi secara gotong royong. 

“Pesan yang saya sampaikan dalam pembukaan KTT kemarin, stop the war. I repeat, stop the war, loudest at stake hanya hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam situasi terkini, KTT G20 menjadi momen tepat menyebarkan nilai-nilai Pancasila yang diyakini dapat menjadi solusi untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian dunia.

Selama setahun ini Indonesia telah sukses memegang Presidensi G20 dan puncaknya pada tanggal 15 dan 16 November lalu, telah digelar Konferensi Tingkat Tinggi ke-17 di Bali yang dihadiri oleh para pemimpin dunia anggota G20 dan hasil pertemuan tersebut diabadikan dalam Bali G20 Leader’s Declaration. 

Dalam pembukaan KTT G20 dan bahkan berkali-kali Presiden Joko Widodo tak lupa menyampaikan pesan damai dan menyerukan segera diakhirinya perang. Pesan tersebut selaras dengan Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan.

Baca Juga: BPIP Kaji Pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB 1960 untuk KTT G20 di Bali

Pada episode ini narasumber yang dihadirkan adalah Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr. Darmansjah Djumala, S.E., M.A. dan Wakil Komandan PMPP Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Brigadir Jenderal TNI Heru Langlang Buana, S.Ip., M.Si.

Selain itu, hadir pula penulis buku Pancasila dari Indonesia untuk Dunia Bernada Rurit; dan Putri Indonesia 2022 Laksmi De-Neefe Suardana yang berasal dari Bali; serta diplomat RI sekretaris pertama PTRI Jenewa Nara Masista Rakhmatia yang hadir secara daring. 


Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr. Darmansjah Djumala mengatakan, diplomasi Pancasila terlihat jelas di KTT G20. Menurut Djumala, terdapat tiga dimensi untuk melihat keberhasilan diplomasi suatu ideologi.

Tiga dimensi atau tataran yang dimaksud yaitu tataran kenegaraan, partisipasi negara-negara dalam tataran substansi, dan tataran masyarakat. Jika dilihat dalam tata negara, KTT G20 adalah suatu perhelatan akbar yang mempertemukan dua pihak berseteru sehingga tidak mudah dilakukan. 

Di sisi lain, keberhasilan ini tidak hanya menghasilkan deklarasi, tetapi tangible result (aksi nyata) untuk hal kemanusiaan. Saat bermusyawarah di G20, nilai Pancasila terlihat jelas terutama dalam substansi membangun ekosistem kesehatan hasilnya adalah pandemic fund.

Hasil tersebut menunjukkan sosial kemanusiaan yang menekankan pluralitas serta keadilan sosial sebagai nilai-nilai yang dipancarkan Pancasila di dalam g20. Pancasila sendiri terasa di dalam tataran masyarakat.

Djumadi melihat adanya suatu inspirasi nilai Pancasila yang dihasilkan di G20. Hasil pandemic fund ini nantinya diarahkan kepada negara-negara yang mengalami keterbatasan dalam mengakses alat-alat kesehatan. Dengan begitu, ada manfaat langsung untuk masyarakat sesuai sosial kemanusiaan dan keadilan sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Keberadaan nilai Pancasila dan manfaatnya bagi masyarakat sudah diatur dalam perhelatan G20. Hal ini tidak terlepas dari peran besar Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi. Dalam penyelenggaraan G20, Presiden Jokowi dianggap berhasil dalam upaya mempertemukan pihak yang berseteru. 

Begitu juga dengan Menlu Retno yang sukses mempertemukan Menlu Amerika dan Menlu Rusia. Di sisi lain, Presiden Jokowi juga berhasil membuat deklarasi yang disetujui oleh semua peserta. Indonesia berperan sebagai penghubung sejumlah negara melalui jalur kompromi.

Baca Juga: Seminar Pancasila 2022 BPIP: Kupas Tuntas Lintas Generasi Pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB

Dari sana terlihat nilai-nilai Pancasila terutama pesan perdamaian yang diterapkan dalam skala internasional. Diharapkan, kedepannya akan menginspirasi bangsa lain di dunia untuk turut menerapkannya.

Dalam G20, Presiden Jokowi berkali-kali menggaungkan “stop the war” sehingga Indonesia dapat berperan besar dalam rangka perdamaian dunia. Wakil Komandan PMPP Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI Brigadir Jenderal TNI Heru Langlang Buana, S.Ip., M.Si. menyampaikan peran TNI dalam perdamaian skala internasional yang sesungguhnya ada di level operasional.

Namun, para anggota TNI yang bertugas ke suatu daerah misi tertentu dalam rangka mendukung tercapainya cita-cita perdamaian harus penuh persiapan termasuk dalam hal politik negara. 

TNI menyiapkan dan membantu penyerapan pasukan-pasukan yang akan dikirimkan ke daerah misi, mulai dari mendukung pelaksanaan seleksi, sampai pelatihan dan rotasi, maupun monitor setiap pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Dalam hal ini, TNI menerapkan banyak-banyak Pancasila dalam rangka mendukung misi perdamaian sesuai mandat PBB. Tugas TNI sudah ditentukan semua, mulai dari perlindungan dan membantu masyarakat sipil, kemudian menghindari terjadinya konflik, membangun supremasi hukum, hingga pemberdayaan wanita.

TNI berperan khusus melaksanakan tugas pemeliharaan perdamaian dunia di berbagai negara konflik. Meskipun sekilas yang dilakukan berupa negosiasi kecil misalnya dari prajurit ke masyarakat, tetapi efeknya luar biasa seperti didapatkannya informasi.

Prajurit TNI mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan terutama terhadap masyarakat sipil sehingga membangun rasa percaya dan perdamaian.

Penulis buku Pancasila dari Indonesia untuk Dunia Bernada Rurit menjelaskan isi dari karyanya tersebut. Rurit menjabarkan, buku tersebut memuat sejarah lahirnya ahirnya Pancasila, pemikiran-pemikiran para pendiri bangsa, hingga kutipan dari Bung Karno.

Sebagai seorang penulis, Rurit berharap karyanya tersebut bisa diamalkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia seperti yang sudah dilakukan Bung Karno dalam sidang PBB tahun 1960. 

Selain itu, Rurit juga mengharapkan perhelatan G20 dapat membuat para pemimpin dunia terkesan sehingga mencari tahu nilai-nilai serta ideologi bangsa Indonesia. Saat ini masyarakat dunia terhubung melalui globalisasi sehingga generasi muda tanah air sewajarnya merepresentasikan Pancasila.

Salah satu generasi muda berprestasi dari Bali, Putri Indonesia 2022 Laksmi De-Neefe Suardana, memaparkan peran Beauty Pageant sebagai salah satu platform mengenalkan nilai-nilai Pancasila pada dunia. Sebagai informasi, Laksmi akan mewakili Indonesia pada ajang Miss Universe 2022.

Laksmi menegaskan, pentingnya membangun kesadaran literasi bagi generasi muda agar bisa mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Laksmi mendorong anak muda untuk gemar membaca, menulis, dan bersastra agar Pancasila tidak hanya menjadi sekadar hapalan.

Diplomat RI sekaligus Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Nara Masista Rakhmatia mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam presidensi G20 yang menjadi jalan pembuka bagi negara-negara berkembang lainnya. 

Nara memaparkan, negara peserta G20 mengesampingkan ego negara masing-masing sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia sebagai keketuaan KTT G20. 

Tidak hanya pemerintah, masyarakat Indonesia juga berperan penting dalam berkomitmen menerapkan Pancasila terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Pancasila akan berpotensi menjadi ideologi alternatif perdamaian yang diimplementasikan oleh masyarakat dunia.

Baca Juga: Jelang Tahun Politik, BPIP Gaungkan Konten Positif Lewat Tagar Gemar Mulia

Pancasila sebagai ideologi perdamaian merupakan jalan ketiga yang memuat nilai-nilai pemersatu kehidupan berbangsa yang sudah lama ada di Indonesia. Meskipun sosialisme dan kapitalisme ada terlebih dahulu, tetapi Pancasila memuat nilai-nilai persatuan.

Pancasila juga mengandung nilai-nilai universal dan positif dalam menciptakan perdamaian. Nilai-nilai itu antara lain menghargai perbedaan dan mengutamakan jalan damai dalam menyelesaikan konflik.

Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Masyarakat Indonesia patut bersyukur sebab Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki landasan ideologi Pancasila yang kuat. Pancasila juga telah menjadi napas bersama dan bintang penuntun ketika permasalahan yang dihadapi bangsa ini begitu besar.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x