Kompas TV advertorial

Merdeka dari Kacamata atau Lensa Kontak, Memang Bisa?

Kompas.tv - 8 September 2022, 14:13 WIB
merdeka-dari-kacamata-atau-lensa-kontak-memang-bisa
Ilustrasi pasien yang sedang melakukan pemeriksaan mata. (Sumber: Dok. KMN Care)
Penulis : Meirna Larasati

KOMPAS.TV – Miopia atau yang sering disebut mata minus dan rabun jauh adalah gangguan refraksi pada mata sehingga penderitanya mengalami kesulitan melihat benda berjarak jauh.

Penyebabnya adalah bentuk bola mata yang lebih panjang dari normal atau lengkungan kornea mata yang terlalu cembung.

Kondisi tersebut membuat cahaya yang masuk ke mata seharusnya terfokus tepat di retina, justru malah jatuh di depan retina. Hasilnya, objek-objek yang letaknya jauh terlihat buram oleh penderita.

Berdasarkan studi yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada 2010, sekitar 27 persen atau 1,893 miliar orang di dunia menderita miopia.

WHO memprediksi penderita mata minus di seluruh dunia akan meningkat menjadi 52 persen atau sekitar 4,949 miliar orang pada 2050 dengan wilayah paling banyak di Asia Timur.

Baca Juga: Mata Katarak: Kapan Harus dioperasi?

Tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, mata minus juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Penyebabnya bisa dari faktor keturunan, kebiasaan sehari-hari yang memengaruhi kesehatan mata, dan lain-lain.

Mata minus dapat membuat penderitanya lebih sulit untuk mengemudi, olahraga, melihat papan tulis atau TV.

Keterbatasan Para Pengguna Kacamata atau Lensa Kontak

Banyak orang percaya bahwa makanan tertentu dapat membantu mengobati mata minus. Faktanya, hingga sekarang, belum ada penelitian atau bukti ilmiah bahwa mengonsumsi makanan tertentu dapat menyembuhkan mata minus.

Hal ini karena gangguan minus pada mata terjadi ketika bentuk bola mata menjadi lebih panjang dibandingkan dari orang normal.

Sebanyak apa pun Anda mengonsumsi makanan yang diklaim mengurangi mata minus setiap harinya, bentuk bola mata tidak dapat dikembalikan menjadi normal.

Penggunaan kacamata atau lensa kontak memang bisa membantu memberikan penglihatan lebih jelas pada penderita mata minus. Namun, seiring berjalannya waktu, manfaat kedua macam alat bantu penglihatan itu bersifat sementara dan dinilai memiliki banyak keterbatasan.

Baca Juga: Studi: Pakai Lensa Kontak saat Mandi Bisa Meningkatkan Risiko Kebutaan hingga 7 Kali

Banyak pengguna kacamata dan lensa kontak yang mengeluhkan ketidaknyamanan serta kerepotan saat beraktivitas. Beberapa orang dengan profesi dan hobi tertentu juga merasa terbatas saat beraktivitas menggunakan kacamata.

Misalnya, aktris yang harus tampil sempurna di depan kamera atau siapa pun yang memiliki hobi olahraga luar ruangan dan olahraga air.

Di sisi lain, penggunaan lensa kontak yang ditempelkan langsung di bola mata memiliki risiko yang cukup besar untuk terjadi iritasi atau infeksi mata. Kebersihan lensa kontak harus benar-benar dipastikan oleh pengguna sebelum dipasang.

Namun, justru yang paling sering dikeluhkan oleh pengguna lensa kontak adalah kerepotan perawatannya.

Berdasarkan petunjuk penggunaannya, lensa kontak hanya boleh dipakai dalam waktu tertentu, seperti hitungan jam saja. Setelah itu, lensa kontak harus dilepas dan disterilkan kembali.

Lensa kontak juga tidak boleh dipakai tidur, baik siang hari maupun pada saat malam hari karena akan membahayakan mata.

Tidak hanya itu, menggunakan kacamata dan kontak lensa dalam jangka waktu yang lama setiap hari rasanya seperti kurang bebas. Lalu, apakah penderita mata minus bisa merdeka dari kerepotan pemakaian kacamata atau lensa kontak?

Cara Merdeka dari Kacamata atau Lensa Kontak

Bertahun-tahun beraktivitas sambil menggunakan kacamata atau penggunaan kontak lensa dalam jangka panjang memang terasa menyiksa.

Kini, berkat kemajuan teknologi medis, mata minus Anda bisa diatasi secara permanen tanpa perlu lagi menggunakan alat bantu melihat.

Laser Assisted In-Situ Keratomileusis (LASIK) adalah tindakan bedah mata refraktif yang membantu Anda untuk merdeka dari kacamata dan lensa kontak.

Baca Juga: Dinda Hauw Bagikan Pengalaman Operasi Lasik di KMN EyeCare

Secara umum, kebanyakan orang yang menjalani tindakan lasik mencapai penglihatan yang lebih baik hingga sangat baik. Karena itu, tindakan ini berpengaruh besar pada aktivitas sehari-hari, selama bertahun-tahun hingga puluhan tahun.

Anda akan dapat berolahraga dan berenang, atau bahkan hanya melihat jam di pagi hari, tanpa harus khawatir dengan kacamata atau lensa kontak Anda.

Pada prinsipnya, LASIK sebagai teknologi terbaru yang dikembangkan untuk mengatasi masalah penglihatan menawarkan solusi yang tidak dimiliki kacamata serta lensa kontak, yaitu membuat mata kembali dapat melihat dengan jernih tanpa alat bantu apa pun.

Penglihatan yang jelas hasil operasi lasik bersifat permanen, kecuali ada penurunan kemampuan melihat karena faktor usia.

Lasik telah terbukti berhasil membebaskan pasien dari ketergantungan kacamata atau lensa kontak. Setelah menjalani operasi lasik dengan dokter spesialis mata, Anda tak perlu lagi memakai alat apa pun untuk dapat melihat dengan jelas.

Anda juga semakin bebas untuk melakukan kegiatan tertentu yang selama ini terhalang kacamata atau lensa kontak.

Sekarang, saatnya mengucapkan selamat tinggal pada kacamata dan lensa kontak! Saatnya merdeka dari kacamata atau lensa kontak dengan operasi lasik. Bisa dibilang, operasi lasik adalah impian orang yang sudah bertahun-tahun bergantung pada kacamata atau lensa kontak.

Tindakan lasik tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis mata serta klinik mata yang berpengalaman.

KMN EyeCare adalah klinik mata yang tepercaya di Indonesia dan memiliki dokter spesialis mata yang sangat berpengalaman dalam melakukan tindakan lasik.

Biaya operasi lasik di KMN EyeCare juga bisa memanfaatkan pembayaran melalui cicilan dengan kartu kredit dari berbagai bank. Jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut layanan LASIK di KMN EyeCare, klik tautan berikut.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x