Kompas TV advertorial

Layanan Optimasi Biaya Lewat Sistem Pembayaran AWS Pay As You Go

Kompas.tv - 17 Januari 2022, 16:09 WIB
layanan-optimasi-biaya-lewat-sistem-pembayaran-aws-pay-as-you-go
Ilustrasi migrasi startup menggunakan teknologi AWS. (Sumber: Getty Images/Ismagilov)
Penulis : Elva Rini

“Bagi saya seorang developer yang bisa melihat workload keseluruhan, setiap jamnya sangat membuang uang. Kenapa harus membayar resource yang sedang tidak digunakan bahkan di hari libur,” ujar Rogers.

Selain itu, perusahaan harus tetap membayar server face recognition secara penuh 24 jam.

Kemudian, Rogers mengganti Instance Python dengan Amazon Recognition dan S3. Amazon rekognition adalah services dari AWS untuk melakukan image processing dan S3 digunakan sebagai storage untuk menyimpan meta data wajah dari user

“Kami mendapat penghematan besar dengan menggunakan recognition. Kami hanya membayar sesuai API Call,” jelas Rogers.

Tahap lanjutan migrasi PT Basic Teknologi yaitu saya membuat fitur presensi menjadi serverless.

“Jika bicara serverless di AWS tentunya kita familiar dengan Lambda. Dengan arsitektur ini, foto wajah user saat absen diunggah ke Amazon S3. Di sini saya mengaktifkan Lambda Trigger S3 (object created),” jelas Rogers.

Baca Juga: Tanggung Jawab Bersama Lindungi Keamanan Data di Ruang Siber

Selanjutnya dilakukan proses eksekusi recognition untuk melakukan pencocokan wajah berdasarkan face meta data yang ada pada S3.

Keuntungan menjadi serverless penuh antara lain dari segi biaya (cost) yang dibebankan sesuai dengan beban penggunaan. Lambda hanya akan dieksekusi jika ada user yang melakukan absen. Tentunya, hal ini menjadi keuntungan saat ada libur panjang.

Kelebihan server-less lainnya adalah arsitektur yang bersifat decoupled. Maksudnya, apabila terjadi masalah pada server aplikasi, fitur presensi dapat berjalan secara independen. 

Fitur absensi adalah fitur paling esensial dan critical dari e-presensi. Maka Rogers berpendapat bahwa memutuskan untuk menjadi serverless dinilai sebagai pilihan terbaik. 

“Saya juga menggunakan DynamoDB sebagai storage nosql untuk data absensi dan data lainnya yang bersifat log. Tak lupa, saya juga memasang CloudFront untuk distribusi konten statis yang terhubung ke S3,” jelas Rogers.

Untuk face recognition bersifat terpisah atau decoupled dengan tujuan agar fitur critical tidak terganggu jika ada masalah dengan server utama. Berikut adalah service yang membantu perusahaan startup dalam melakukan optimasi biaya:

1. Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2)

Load traffic dapat diprediksi di waktu tertentu sehingga layanan ini sangat menghemat biaya. Pada waktu lainnya, hanya menggunakan resource yang sangat kecil.

2. AWS Lambda dan Amazon Rekognition

Mengganti layanan face recognition menjadi serverless dapat memangkas biaya operasional. Hal ini dikarenakan Lambda dan Rekognition hanya mendapat tagihan jika dieksekusi.

3. Amazon Simple Storage Service

Untuk storage, fitur S3 intelegent-tiering sangat membantu mengurangi biaya. Penyimpanan arsip foto absensi yang harus tersimpan dan tumbuh setiap harinya. 

(ahr)



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x