Kompas TV advertorial

Cerita Indonesia Berprestasi Hingga Raih 5 Medali di Olimpiade Tokyo 2020 Saat Pandemi

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 18:13 WIB
cerita-indonesia-berprestasi-hingga-raih-5-medali-di-olimpiade-tokyo-2020-saat-pandemi
Dialog Produktif Rabu Utama di Media Center KPCPEN, Kamis (11/8/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)
Penulis : Elva Rini

Fasilitas tersebut akan dilengkapi berbagai sistem, seperti sarana olahraga, unit relaksasi, sekolah, rumah sakit, ketersediaan ahli gizi, psikolog, dan sebagainya di satu tempat. Tujuannya, agar atlet dan pelatih dapat fokus melakukan penggodokan mental, fisik, taktik maupun strategi.

Tidak hanya mendirikan fasilitas terpadu untuk mendukung para atlet, pemerintah juga memastikan para atlet terjamin masa depannya.

Zainudin mengatakan, sudah banyak atlet Indonesia yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, terutama para peraih medali. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk berkomitmen berkarir sebagai atlet.

Untuk menjaring talenta-talenta muda, pemerintah mendirikan sentra pembinaan olahraga di berbagai daerah.

“Kejuaraan di daerah adalah sumber atlet nasional. Dari sekitar 250 ribu atlet talenta daerah, kita saring bertahap, hingga akhirnya didapatkan 150 orang atlet elit nasional dari cabor unggulan, terutama untuk terjun di olimpiade,” tutur Zainudin.

Baik Menpora maupun Pelatih Dirja menegaskan, tidak pernah mencanangkan target tertentu kepada atlet, hanya menekankan untuk memberikan yang terbaik dan membanggakan negara.

Untuk diketahui, Indonesia direncanakan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 pada 2023. Sebagai salah satu upaya menjaring bibit unggul tim sepak bola nasional, persiapan untuk menggulirkan kompetisi Liga 1 tahun ini juga tengah dimatangkan.

Baca Juga: Target Emas di Olimpiade 2024, Ini yang Harus Dilakukan Cabor Angkat Besi | Rosi

Menpora menggarisbawahi, bahwa protokol kesehatan harus berlaku ketat dan konsisten dalam penyelenggaraan kegiatan.

“Semua yang terlibat harus sudah divaksin dan melakukan tes swab. Tidak ada penonton di arena. Misal stadion berkapasitas 20 ribu orang, maksimal 299 orang berkepentingan saja yang boleh masuk ke sana,” tuturnya.

Aisah dan Dirja juga menegaskan, bahwa olahraga tidak hanya membuat tubuh sehat, melainkan juga menciptakan pola dasar kehidupan yang baik, seperti keteraturan, kedisiplinan, kerja keras yang terukur, memelihara motivasi tinggi, kerendahan hati, serta upaya untuk melakukan yang terbaik.

Lebih jauh, Menpora berpesan, di tengah pandemi masyarakat harus tetap berolahraga dengan menaati protokol kesehatan.

WHO merekomendasikan masyarakat untuk memelihara kesehatan tubuh dengan melakukan 150 menit beraktivitas sedang dan 75 menit untuk beraktivitas fisik setiap minggu untuk mengurangi rasa cemas karena krisis dan ketakutan.

Kepada para atlet talenta, ia menekankan, bahwa berkarir menjadi atlet dapat dijadikan pilihan utama. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penuh para atlet agar bidang olahraga menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x