Kompas TV advertorial

Kasus Covid-19 Turun 40 Persen, Prof Wiku Ingin Angka Kematian Bisa Ditekan

Kompas.tv - 23 Juli 2021, 14:31 WIB
kasus-covid-19-turun-40-persen-prof-wiku-ingin-angka-kematian-bisa-ditekan
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 secara online di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (28/10/2020) (Sumber: Dok. Covid19.go.id)
Penulis : Elva Rini

Untuk itu, Prof. Wiku menyampaikan berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah merawat pasien, juga kepada seluruh pemerintah daerah yang telah bergerak cepat dalam membantu pelaporan pasien serta kontak erat Covid-19.

Kendati demikian, Prof. Wiku ingin tetap menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perbaikan bersama. Peningkatan testing perlu menjadi salah satu hal yang diperhatikan. Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama 4 hari terakhir perlu untuk segera dikejar agar meningkat kembali.

Ia menekankan, semakin tinggi testing semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini.

Baca Juga: Pemerintah Salurkan Bantuan Rp1,2 Juta untuk Warteg dan PKL, Ini Ketentuan dan Cara Mendapatkannya

Tak hanya itu, Prof. Wiku juga menegaskan pentingnya menekan kematian. Selama 6 (enam) hari berturut-turut angka kematian mencapai lebih dari 1000 setiap harinya. Hal ini patut dijadikan refleksi bersama.

“Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena ini bukan sekadar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega, dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita,” tegas Prof. Wiku.

Menurutnya, kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat harus diikuti dengan kematian yang turun pula.

Selain itu, zonasi risiko tingkat kabupaten/kota saat ini menunjukkan perkembangan ke arah yang kurang baik. Saat ini Kabupaten/kota dengan zona risiko tinggi menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi, yaitu 180 Kabupaten/kota. Zonasi ini didominasi Kabupaten/kota dari provinsi Jawa Timur sebanyak 33 kab/kota, Jawa Tengah 29 kab/kota, dan Jawa Barat 21 kab/kota.

“Untuk itu perlu dipastikan sebelum dilakukan pembukaan bertahap, kita wajib bergotong royong dalam meningkatkan testing, dan menurunkan angka kematian,” kata Prof. Wiku.

Dia menambahkan, perkembangan yang sudah relatif membaik seperti kasus positif, kasus aktif, dan BOR harian yang menunjukkan penurunan, serta kesembuhan yang meningkat harus terus dipertahankan.

Dengan begitu, zonasi risiko wilayah-wilayah yang saat ini berada di zona merah dapat segera membaik dan berpindah ke zona oranye dan zona kuning.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x