Kompas TV video vod

Percepat Pengusutan Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Rapat Maraton dengan Sejumlah Lembaga

Kompas.tv - 10 Oktober 2022, 12:25 WIB
Penulis : Dea Davina

MALANG, KOMPAS.TV - Sabtu pekan lalu, tim pencari fakta menemui sejumlah korban tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur.

Sejumlah bukti pendukung, seperti rekaman CCTV yang memperlihatkan situasi di pintu 13 saat penonton berebut keluar stadion, dikumpulkan untuk dianalisis.

Menurut salah satu anggota TGIPF, Nugroho Setiawan, dari kesimpulan sementara, Stadion Kanjuruhan dinilai tidak layak untuk pertandingan dengan risiko tinggi.

Nugroho mengusulkan perbaikan pintu stadion serta akses penunjang, jika stadion tetap akan digunakan.

Anggota TGIPF lainnya, Akmal Marhali, menyebut saat menemui sejumlah korban, kebanyakan mengalami pendarahan mata dan sesak napas akibat gas air mata.

Baca Juga: Media Inggris Ungkap Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Hanya Ada 4 Petugas Medis di Lapangan

Pasca tragedi kanjuruhan, pemerintah Indonesia dan FIFA, akan membentuk tim transformasi yang akan berkantor di Indonesia.

Ada 5 langkah yang disiapkan pemerintah, untuk mengevaluasi manajemen sepakbola Indonesia secara besar-besaran.

Pertama, membangun standar keamanan seluruh stadion yang ada di Indonesia.

Kedua, memformulasikan standar protokol, dan prosedur pengamanan oleh kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.

Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan.

Keempat, mengatur jadwal pertandingan, yang memperhitungan potensi risiko yang ada.

Dan kelima, menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Anggota Komite Olimpiade Internasional, Erick Thohir yang bertemu presiden FIFA di Doha, Qatar kepada Kompas TV menyatakan, kolaborasi pemerintah, AFC dan FIFA, akan memperbaiki kualitas manajemen sepak bola Indonesia.

Tragedi Stadion Kanjuruhan, jadi tragedi kesekian kalinya pada perhelatan sepak bola di Indonesia.

Seharusnya dengan keterlibatan FIFA, dan fakta yang ditemukan dari tragedi Stadion Kanjuruhan, menjadi titik balik perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia secara menyeluruh, hingga bisa menghasilkan prestasi, bukan lagi tragedi.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x