Kompas TV video sisi tv

Ungkapan Nama Adalah Doa, Masih Berlaku?

Kompas.tv - 30 Oktober 2021, 11:15 WIB
Penulis : Aryo bimo

Kalian semua pernah denger soal ungkapan nama adalah doa?

Dari ungkapan itulah, kemudian para orangtua berusaha sebaik mungkin kasih nama ke anak-anaknya.

Tapi gimana ya kalo namanya unik? Atau panjang? Atau bahkan sulit dibaca?

Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, menyarankan agar orang tua tidak memberikan nama yang dapat menyulitkan anaknya di masa depan.

Zudan mengaku, selama menjadi Dirjen Dukcapil menemukan beberapa nama yang tidak lazim. Diantaranya bernama pocong, hantu, hingga kentut.

“Kasihan nanti anaknya kalau besar dibully oleh kawan-kawannya. Kami menyarankan berilah nama yang Indah, nama yang berupa doa,” kata Zudan Arif seperti dikutip dari nasional.okezone.com, Kamis (7/10/2021).

Bukan tanpa alasan, Zudan menyampaikan hal ini terkait adanya seorang anak di Tuban, Jawa Timur, yang memiliki nama lebih dari 19 suku kata atau lebih dari 100 karakter.

Anak yang dilahirkan pada 6 Januari 2019 itu diberi nama Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.

Rangga akhirnya kesulitan membuat dokumen kependudukan, sampai orangtuanya membuat surat terbuka ke Presiden Joko Widodo.

Meski begitu, Zudan menyebut Pemerintah tidak melarang masyarakat untuk memberi nama panjang ke anaknya.

Namun, Zudan meminta warga untuk memahami, bahwa ada keterbatasan karakter yang dapat muncul dalam dokumen kependudukan. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x