Kompas TV video sinau

Pedofil Dapat Panggung? Ini Efek Psikologis yang Dialami Korban

Kompas.tv - 8 September 2021, 18:33 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Usai dinyatakan bebas dari penjara, kemunculan Saipul Jamil di layar televisi Indonesia menuai kecaman publik, karena dianggap menunjukkan sikap tidak berempati terhadap korban.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada Senin (6/9/2021) meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi tentang pembebasan Saipul Jamil dalam isi siaran.

Secara psikologis, anak korban kekerasan seksual mengalami trauma mental, ketakutan, malu, kecemasan, merasa terancam, tertekan, bahkan gelisah.

“Bahkan dampak psikologis yang terjadi itu dia bisa kehilangan semangat hidup, atau bahkan terjadi percobaan bunuh diri," jelas Nia Kusuma Wardhani, M.Psi., psikolog di SYAPC Yogyakarta saat dihubungi KompasTV, Selasa (7/9/2021).

Pelaku kekerasan seksual terhadap anak atau pedofilia di luar negeri diawasi bahkan setelah bebas.

Di Korea Selatan misalnya, pelaku dipakaikan gelang elektronik yang berfungsi untuk memantau keberadaan mereka. dan harus dipakai hingga 10 tahun setelah pelaku dibebaskan dari penjara.

Kebijakan ini juga ada di Indonesia, tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 7 Desember 2020. Tindakan pemasangan alat pendeteksi elektronik diberikan kepada pelaku paling lama 2 tahun.

Namun tentunya anak juga perlu mendapatkan penjagaan dan perlindungan dari lingkungan sekitarnya.

Menurut Nia, untuk mendukung dan memberikan perlindungan bagi anak korban kekerasan seksual, orang tua perlu memahami perkembangan anak baik secara fisik maupun psikologis.

"Cari tahu respon yang diberikan anak. Kadang ada respon yang tidak wajar yang terjadi pasca kekerasan seksual. Jadi, semua tindakan anak pasca kekerasan seksual itu bukan kenakalan. Mereka hanya tidak tahu bagaimana merespon terhadap kondisi yang terjadi pada dirinya," jelas Nia.

Baca Juga: Definisi Kekerasan Seksual ke Anak dan Kenapa Mereka Rentan Menjadi Korban

(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : diolah dari berbagai sumber

BERITA LAINNYA


Close Ads x