Sebelum Covid-19, Penyakit Endemik Ini Sudah Ada di Indonesia

KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kemungkinan pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi pada 2022.

Endemi adalah kehadiran konstan suatu penyakit atau infeksi yang biasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Pandemi bisa berubah menjadi endemi jika memiliki kasus tinggi, dan tetap bertahan di sebagian wilayah.

Melansir Kemenkes RI, beberapa penyakit endemik sudah ada di Indonesia, di antaranya:

1. Malaria

Kemenkes mencatat hingga 28 April 2018, masih terdapat 10,7 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria.

Daerah tersebut meliputi Papua, Papua Barat, dan NTT.

2. Demam Berdarah Dengue

Sejak 1968 hingga 2009, WHO mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Di Indonesia, DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968, di mana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia.

Kasus DBD di Indonesia hingga Juli 2020 mencapai 71.633 kasus.

3. TBC (Tuberkulosis)

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV.

Berdasarkan data Kemenkes RI per 16 April 2021, kasus TBC di Indonesia mencapai angka 845 ribu kasus, dengan jumlah kematian mencapai 13 ribu.

4. Demam Chikungunya

Sejak tahun 1985 seluruh provinsi di Indonesia pernah melaporkan adanya KLB Chikungunya.

Pada tahun 2002, banyak daerah melaporkan terjadinya KLB Chikungunya seperti Palembang, Semarang, Jawa Barat dan Sulawesi Utara.

5. Diare

Di tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 persen).

Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia.

Baca Juga: Covid-19 akan Menjadi Endemi di Indonesia, Ini Penjelasan Satgas

https://www.kompas.tv/article/203378/covid-19-akan-menjadi-endemi-di-indonesia-ini-penjelasan-satgas

Grafis: Arief Rahman