Kompas TV video cerita indonesia

[INFO GRAFIS] Cara Deteksi Akun Penipu di Dunia Internet

Kompas.tv - 19 Agustus 2020, 09:00 WIB
Penulis : Ekmal Muhammad

KOMPAS.TV  - Internet tak hanya menawarkan beragam kesenangan. Di balik segala kemudahan mengakses informasi dan hiburan, ada potensi kejahatan yang selalu mengintai.
Kejahatan di dunia maya sangat beragam, mulai dari pencurian data pribadi, pembobolan kartu kredit, pemerasan, hingga aksi penipuan untuk menguras uang netizen.
Media sosial, yang jadi pusat berkumpulnya para netizen untuk berbagi kegembiraan dan informasi, sudah pasti jadi salah satu pintu masuk kriminalitas di internet. 
Karena rawan, banyak ahli menyarankan kita tidak mudah mengumbar foto pribadi, foto anak, foto keluarga bahkan nomor telepon di jejaring sosial.Sebab itu bisa jadi pintu masuk para penjahat dunia maya. 
Di media sosial juga paling sering terjadi kasus-kasus penipuan. Modusnya beragam. Misalnya jual beli barang entah buku atau benda koleksi, tapi setelah uang ditransfer pembeli tak pernah menerima barang.
Tempat lain yang rawan aksi kejahatan di internet adalah grup jual beli properti. Karena potensial menghasilkan transaksi uang besar, sudah lama grup jual beli rumah/tanah/apartemen di medsos  juga jadi tempat pelaku kejahatan beraksi. Netizen tentu wajib mewaspadai ini.
Agar tak jadi korban, sebaiknya para netizen belajar mendeteksi dan mengenali akun-akun para penipu.Dan itu tidak terlalu sulit kok mendeteksinya.
Beberapa ciri yang kerap muncul diantaranya: Foto profil para pelaku kerap berganti dan terindikasi fotonya curian alias foto orang lain. 
Lalu, nama akun mereka tidak lazim serta rajin gonta-ganti. Nama akun yang sebaiknya dihindari untuk berinteraksi biasanya yang mengandung karakter angka, serta nama-nama fiktif yang aneh-aneh.
Ciri akun yang patut dicurigai selanjutnya,biasanya terdeteksi sebagai  akun baru dibuat beberapa hari atau minggu  tapi sudah memiliki follower/friend ratusan/ribuan. Sudah begitu postingan di medsos mereka random, dan hasil copy paste. Jika diinvite akun begini segera hapus!
Tingkah akun mencurigakan lain, dalam interaksi jual beli online misalnya, mereka kerap buru-buru menyarankan berbagi informasi lewat jalur pribadi (japri) entah lewat inbox, DM, atau pesan WA. Padahal calon pembeli baru di tahap ingin tahu harga, atau hal-hal umum terkait benda yang akan ditransaksikan. Bila ketemu seller pelit informasi, bikin nggak nyaman dan tertutup begini, sebaiknya tinggalkan.
Titik paling penting dalam kasus-kasus penipuan di internet adalah transfer uang. Jangan pernah melakukan transfer uang, tanpa melalui rekening bersama atau e commerce terpercaya.
Jangan mau dirayu untuk segera ke ATM dan mentransfer ke nomor rekening tertentu. Selalulah waspada.
Jika memang harus transaksi tanpa rekening bersama,  pastikan penjual sudah benar-benar kita kenal atau punya reputasi baik di grup yang kita ikuti.(*)
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x