Kompas TV travel jelajah indonesia

5 Wisata Sungai di Yogyakarta yang Bea Masuk Bayar Seikhlasnya

Kompas.tv - 11 September 2021, 17:27 WIB
5-wisata-sungai-di-yogyakarta-yang-bea-masuk-bayar-seikhlasnya
Taman Batu Kapal. Sejumlah pengunjung berpose di area obyek wisata Taman Batu Kapal, Klenggotan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Meski menyandang julukan kota budaya, Yogyakarta bukan hanya menawarkan wisata budaya semata.

Yogyakarta memiliki sejumlah obyek wisata alam, seperti pantai dan dataran tinggi. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah wisata sungai pun mulai dibuka.

Sebagian obyek wisata sungai tersebut dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Mereka menyadari potensi yang ada di wilayahnya dan mulai mengelola, baik melalui BUMDes maupun kelompok warga.

Tak jarang obyek wisata yang dikelola secara swadaya tersebut terkenal setelah viral di media sosial.

Berikut 5 obyek wisata sungai di Yogyakarta yang dikelola secara swadaya oleh warga dan cukup bayar seikhlasnya untuk biaya masuk.

Baca Juga: Perkembangan Wilayah Kesultanan Yogyakarta dari Waktu ke Waktu

1) Batu Kapal

Batu Kapal atau lengkapnya Taman Wisata Batu Kapal terletak sekitar 17 kilometer ke arah timur dari pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Klenggotan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

Daya tarik utama Taman Wisata Batu Kapal yang berada di tepi Sungai Opak ini adalah bebatuan yang ada di tepi sungai. Bentuk tebing bebatuan yang ada sangat unik, dengan corak lapisan batu bergaris-garis.

Selain berswafoto dengan latar belakang corak bebatuan unik, pengunjung yang membawa anak kecil juga bisa bermain air di aliran sungai tersebut. Tapi, pengelola melarang bermain air saat musim hujan tiba.

Pengunjung juga bisa menikmati sajian bermacam kuliner di warung-warung yang ada di kawasan wisata.

Untuk menikmati itu semua, pengunjung cukup membayar sumbangan secara sukarela ke dalam kotak yang disediakan.

Pasar Kebon Empring. Sejumlah pengunjung menikmati kuliner sambil bermain air di Pasar Kebon Empring, beberapa waktu lalu. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

2) Pasar Kebon Empring

Pasar Kebon Empring terletak tidak jauh dari Taman Wisata Batu Kapal, hanya sekitar dua kilometer ke arah timur, tepatnya di Dusun Bintaran Wetan, Bantaran Wetan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

Pasar Kebon Empring merupakan tempat wisata kuliner yang menjadikan aliran Sungai Kali Gawe sebagai daya tarik utamanya. Di sini pengunjung bisa menikmati puluhan jenis kuliner tradisional dan menyantapnya di tengah Sungai Gawe.

Bukan hanya menikmati sejumlah kuliner tradisional dengan harga terjangkau, pengunjung juga bisa membeli sejumlah kerajinan tangan berbahan bambu karya warga setempat.

Seperti namanya, di area wisata Pasar Kebon Empring cukup banyak tumbuh rumpun bambu atau empring.

Baca Juga: 5 Bekas Penjara yang Kini Jadi Obyek Wisata di Indonesia

Pengunjung juga bisa berswafoto dengan latar belakang jembatan gantung di atas Sungai Gawe.

Pengelola tidak mematok harga tanda masuk ke lokasi wisata. Pengunjung cukup membayar seikhlasnya ke dalam kotak yang disediakan di pintu masuk.

Desa Wisata Sri Keminut. Suasana sore di Desa Wisata Sri Keminut, di tepi Sungai Oya, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

3) Desa Wisata Srikeminut

Desa wisata Srikeminut terletak di Dusun Kedungmiri dan Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Desa ini berada di sekitar Sungai Oya, dan memanfaatkan aliran sungai tersebut sebagai daya tarik wisata.

Lokasi Desa Wisata Srikeminut terletak di semacam lembah yang diapit oleh bukit batu di sekelilingnya.

Di tempat ini pengunjung bisa berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang eksotis. Mereka juga bisa menikmati indahnya senja sambil bermain sepeda air dan bermain di tengah sungai.

Pengelola Desa Wisata Srikeminut tidak mematok harga tanda masuk lokasi. Pengunjung hanya diminta membayar biaya parkir dan memberikan sumbangan seikhlasnya untuk pengembangan obyek wisata.

Flying Fox. Pengunjung obyek wisata Ledok Sambi menikmati serunya bermain flying fox sambil merekam aktivitasnya menggunakan ponsel, beberapa waktu lalu. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

4) Ledok Sambi

Ledok Sambi terletak di aliran Sungai Kuning atau Kali Kuning, di Desa Wisata Sambi, tepatnya di Jalan Kaliurang KM 19, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Di sini pengunjung bisa menikmati sejuknya alam sambil bermain air. Pengelola Ledok Sambi menyiapkan beberapa wahana tambahan untuk para pengunjung, di antaranya wahana flying fox dan paintball. Pengelola juga menyiapkan warung makan di area wisata.

Untuk bermain flying fox, pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp25 ribu, sementara untuk paintball, mereka cukup merogoh kocek sebesar Rp80 ribu.

Meski demikian, pengunjung cukup membayar seikhlasnya untuk masuk obyek wisata dan menikmati keindahan alam di tempat itu.

Kalinampu Natural Park. Dua pengunjung Kalinampu Natural Park berjalan melintasi jembatan bambu di lokasi wisata tersebut. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

5) Kalinampu Natural Park

Kalinampu Natural Park terletak di tepi Sungai Opak, di Kalinampu, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.

Kalinampu Natural Park dikelola oleh pemuda setempat yang tergabung dalam Karang Taruna. Pengelola menawarkan suasana bergaya Jepang di tempat ini, mulai dari ornamen-ornamen yang ada hingga suasananya.

Di Kalinampu Natural Park pengunjung bisa berpose layaknya sedang berada di Jepang dengan menyewa pakaian khas Jepang seharga Rp25 ribu.

Pengunjung bisa berpose dengan latar belakang bunga eceng gondok berwarna ungu yang ada di tepi sungai. Selain itu, pengunjung juga bisa menyusuri sungai menggunakan perahu yang dengan tarif Rp10 ribu per orang.

Jika ingin berpose dengan latar belakang bunga eceng gondok, sebaiknya pengunjung datang pada musim kemarau. Sebab saat musim hujan tiba, tumbuhan eceng gondok tersebut hanyut terbawa arus air sungai.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x