Kompas TV tekno aplikasi

Heboh Status WhatsApp Jebakan untuk Curi Data Rekening Pribadi, Ini Faktanya

Kompas.tv - 30 Januari 2021, 16:51 WIB
heboh-status-whatsapp-jebakan-untuk-curi-data-rekening-pribadi-ini-faktanya
ilustrasi: aplikasi WhatsApp. (Sumber: slashgear.com)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tampilan status pada aplikasi WhatsApp tampak berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya berisi konten foto atau video pendek yang diunggah pengguna, kini posting status tersebut juga dibuat oleh pihak WhatsApp.

Status dari pihak WhatsApp ini mulai muncul di linimasa berdampingan dengan konten status dari pengguna biasa.

Posting-an status tersebut sebetulnya ditujukan untuk meneruskan informasi dari perusahaan. Namun sebuah kabar yang beredar viral menuding bahwa Status unggahan resmi dari WhatsApp itu merupakan jebakan yang dibuat oleh scammer untuk mengambil alih rekening bank online pengguna.

Baca Juga: Pemberitahuan WhatsApp Muncul di Status Pengguna, Apa Isinya?

Dengan kata lain, jika pengguna WhatsApp menekannya, maka data rekening bank dan data pribadi akan berpindah tangan.

Kabar miring itu tersiar lewat tangkapan layar yang memperlihatkan sebuah posting unggahan seorang warga Malaysia di Facebook.

"Jangan tekan link hijau (status unggahan WhatsApp) itu. Kalau tekan, kemungkinan data account bank dan data pribadi akan dipindahkan," bunyi potongan pesan dari screenshot posting Facebook tersebut.

Selain gambar status unggahan WhatsApp di linimasa, posting itu juga menyertakan tangkapan layar program berita dari sebuah stasiun televisi Malaysia yang tampak sedang membahas WhatsApp.

Benarkah status WhatsApp jebakan scammer yang bisa mengambil alih rekening bank pengguna?

Tangkapan layar unggahan hoaks yang menyebut jika notifikasi status dari Whatsapp pada pengguna aplikasi Whatsapp adalah penipuan. (Sumber: Facebook)

Informasi tersebut ternyata tidak benar alias hoaks. Hal itu diakui sendiri oleh orang yang mengklaim sebagai pengunggah posting orisinilnya.

Dia menghapus posting dimaksud setelah mendapat penjelasan bahwa status yang diunggah oleh WhatApp tidak berbahaya, kemudian meminta maaf karena telah menimbulkan kecemasan.

Unggahan itu, katanya, sekadar dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran mengenai praktik scam di WhatsApp, meski isinya keliru dan menyesatkan.

Tangkapan program berita yang disertakan pun tidak berhubungan karena membahas aspek lain dari WhatsApp.

Sebelum dihapus, posting Facebook tersebut sudah dibagikan setidaknya sebanyak 50.000 kali semenjak pertama dibuat hari ini. Kini pembuatnya sudah mengaku salah.

"Ikon WhatsApp di status adalah selamat... Jadi Anda tak perlu panik dan risau lagi," ujarnya dalam posting lanjutan berisi permohonan maaf, sebagaimana dikutip dari KompasTekno, Jumat (29/1/2021).

Jadi sekali lagi, informasi yang menyebut bahwa notifikasi status dari Whatsapp pada pengguna aplikasi Whatsapp adalah penipuan adalah tidak benar alias hoaks.

Baca Juga: Isi Chat WhatsApp Bisa Dipindahkan ke Telegram, Ini Caranya

Status Perdana WhatsApp

Sebelumnya, pada Jumat (29/1/2021), WhatsApp membuat heboh penggunanya sedunia. WhatsApp mengunggah Status yang dapat dilihat di handphone/ponsel seluruh pengguna.

Ini adalah pertama kalinya WhatsApp memanfaatkan fitur Status untuk memberikan informasi terbaru bagi penggunanya. WhatsApp Status seperti ini biasanya hanya muncul saat pertama kali pengguna baru membuat akun WhatsApp.

Bahasa di Status baru WhatsApp akan mengikuti pengaturan umum di ponsel. Ketika Status dibuka, ada empat slide Status yang terpampang.

Status pertama. WhatsApp menuliskan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi di Status, di mana pengguna akan memperoleh informasi dan pembaruan fitur baru langsung dari WhatsApp.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status," tulis WhatsApp.

Status kedua. Pada status selanjutnya WhatsApp menulis bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga privasi. "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," tulis WhatsApp.

Status ketiga, WhatsApp menekankan kembali bahwa mereka akan tetap berkomitmen dengan perivasi pengguna.

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end," tulis WhatsApp seperti pernyataannya beberapa waktu lalu untuk menanggapi rumor terkait perubahan kebijakan privasi pengguna," tulis WhatsApp pada status ketiga.

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," demikian isi status keempat WhatsApp.

Baca Juga: WhatsApp Perkenalkan Fitur Sidik Jari dan Pengenal Wajah untuk Akses WhatsApp Web

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x