Kompas TV saintek teknologi

Google Luncurkan AI Generatif "Bard", Bisa Bantu Pengguna Menulis Artikel hingga Puisi

Kompas.tv - 24 Juli 2023, 20:35 WIB
google-luncurkan-ai-generatif-bard-bisa-bantu-pengguna-menulis-artikel-hingga-puisi
Perusahaan teknologi internasional Google meluncurkan Artificial Intelligence generatif bernama Bard yang merupakan eksperimen large language model antarmuka. (Sumber: Google)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Fadhilah

Baca Juga: 3 Alternatif ‘Menghapus’ Akun Threads Tanpa Kehilangan Akun Instagram

"Respons yang berhasil melewati pagar pengaman teknis ini kemudian disusun ulang berdasarkan tingkat kualitasnya, dan respons yang kualitasnya lebih baik, disajikan kembali ke pengguna," ungkap James.

Ia menjelaskan, Bard masih membutuhkan penyempurnaan instruksi dengan bantuan manusia.

Jika ada respons yang ditandai di Bard, lanjut James, peninjau manual yang terlatih akan memeriksanya untuk menilai kualitas perintah input dan menentukan apakah respons tersebut berkualitas buruk, tidak akurat, atau berbahaya. 

"Dari sana, evaluator yang terlatih akan menyarankan respons dengan kualitas lebih tinggi yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan, kemudian respons tersebut digunakan sebagai data penyempurnaan untuk memberikan Bard himpunan data," terangnya.

Data tersebut dipelajari oleh Bard untuk menghasilkan respons yang lebih baik pada masa mendatang. 

"Untuk mengembangkan Bard lebih jauh, kami menggunakan teknik bernama Reinforcement Learning on Human Feedback (RLHF), yang mengembangkan LLM berdasarkan masukan preferensi manusia," kata James.

Saat ini, Bard masih dalam masa pengembangan, sehingga respons Bard belum tentu akurat, terutama saat ditanya topik yang rumit dan faktual.

Bard juga bisa saja mencerminkan bias atau perspektif yang ada pada data latihannya.

Selain itu, Bard bisa saja tidak merespons perintah tertentu yang sebenarnya pantas dan malah memberikan respons yang tidak pantas terhadap perintah lain.

"Ini adalah cakupan riset yang kami ingin atasi, dan kami di Google berkomitmen untuk membuatnya lebih baik seiring berjalannya waktu," terangnya.

Bard dirancang berdasarkan pemahaman Google terhadap informasi yang berkualitas, dan dilatih untuk menghasilkan respons yang sesuai dengan konteks dan maksud pengguna. 

Akan tetapi, seperti LLM yang lain, Bard terkadang bisa menghasilkan respons yang mengandung informasi yang tidak akurat atau menyesatkan dan tetap menyajikannya dengan terlihat percaya diri dan meyakinkan.

"Kami terus melakukan riset agar dapat menggunakan data ini untuk memastikan bahwa respons LLM mewakili berbagai sudut pandang yang luas, tetapi tetap menghindari respons yang dapat menyinggung," kata James.

Untuk mencegah agar Bard tidak merespons perintah yang belum dipelajari dalam latihan, atau memberi output yang memiliki dampak buruk atau konten yang dapat menyinggung, Google telah memasang sejumlah pagar pengaman teknis.

Meski telah dipasang pagar pengaman, Bard mungkin akan menghasilkan respons yang tidak pantas. 

"Kami akan terus memperbaiki model ini agar lebih mampu dalam memahami dan mengklasifikasikan input dan output yang aman, dan ini akan terus berjalan seiring pesatnya perkembangan bahasa, peristiwa, dan masyarakat," ungkap James.

Seiring peluncuran Bard, James menyebut pihaknya akan terus membagikan informasi terbaru terkait kemajuannya. 

"Kami berharap ini akan menjadi pengalaman belajar yang luar biasa, mulai dari mengidentifikasi peran Bard yang akan berguna dan bermanfaat, serta apa yang perlu terus kami lanjutkan dan kami jadikan lebih baik," terangnya.

"Kami secara aktif menambahkan kemampuan Bard, dan melalui riset yang terus berjalan, uji coba, dan masukan pengguna, kami akan terus meningkatkan kemampuan Bard secara keseluruhan," imbuhnya.

Anda bisa mengunjungi https://bard.google.com/ untuk mencobanya langsung!



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x