Kompas TV saintek teknologi

Duh, Suhu Ekstrem Bisa Pengaruhi Jarak Jangkauan Kendaraan Listrik

Kompas.tv - 24 Juli 2023, 10:34 WIB
duh-suhu-ekstrem-bisa-pengaruhi-jarak-jangkauan-kendaraan-listrik
Ilustrasi kendaraan listrik. (Sumber: Photo by Michael Marais on Unsplash)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Riset terbaru menunjukkan bahwa suhu tinggi yang berlebihan dapat mempengaruhi jangkauan mobil listrik yang ditenagai baterai secara signifikan.

Dalam situasi di mana terdapat tekanan pada baterai, efisiensi kendaraan listrik dapat menurun.

Namun, perlu dicatat bahwa kondisi ini terjadi hanya ketika suhu mencapai tiga digit, dan dalam penggunaan rutin sehari-hari, kemungkinan tersebut cukup kecil.

Studi ini dikembangkan oleh Recurrent, yang melakukan penelitian dan pengujian terhadap ribuan kendaraan setiap tahun.

Baca Juga: Mulai Rp5 Jutaan, Berikut Daftar Harga Motor Listrik yang Mendapatkan Subsidi

Tujuannya adalah untuk menganalisis korelasi antara umur baterai dan jangkauan kendaraan listrik.

"Mobil listrik bisa kehilangan hampir sepertiga dari jangkauan seharusnya saat suhu terlalu tinggi. Suhu kendaraan listrik, bisa turun 31 derajat saat suhu lebih dari 38 derajat celcius," ungkap CEO Recurrent Scott Case dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Recurrent juga telah melakukan penelitian tentang dampak suhu dingin pada jangkauan kendaraan.

Menurut penelitian tersebut, Ford Mustang Mach-E dan Volkswagen ID.4 mengalami penurunan sekitar 30 persen pada suhu minus satu derajat Celcius.

Baca Juga: Bus Listrik Karya Mahasiswa UI Dijual Seharga 10 M?

Suhu dan Masa Pakai Baterai: Apa Hubungannya?

Dalam situasi di mana suhu tidak terlalu ekstrem, pengaruhnya terhadap rentang baterai tampaknya minimal.

Namun, penelitian ini masih terbatas dan masih memerlukan data lebih banyak.

"Kami masih dalam tahap mengumpulkan data lebih lanjut. Proses ini cukup menantang mengingat sebagian besar data diambil pada waktu di mana suhu belum mencapai tiga digit", jelas Scott.


Greg Less dari Laboratorium Baterai Universitas Michigan menjelaskan bahwa penurunan jangkauan pada suhu tinggi disebabkan oleh reaksi kimia.

Baca Juga: Uji Coba LRT Jabodebek: Skenario Rem Mendadak hingga Baterai Sumber Tenaga jika Mati Listrik

Ketika suhu melebihi 40 derajat Celcius, baterai mulai mengalami kerusakan pada lapisan emisi pasif di anoda, yang akan berdampak pada konsumsi elektrolit dan memperpendek umur baterai.

"Begitu berada di atas 40 derajat Celcius, baterai mulai mengalami kerusakan lapisan emisi pasif pada anoda dan kerusakan itu kemudian akan menyebabkan konsumsi cairan elektrolit, yang akan mempersingkat masa pakai baterai," kata dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x