Kompas TV saintek sains

Bahaya Melihat Gerhana Matahari Tanpa Pelindung Menurut Dokter Spesialis Mata, Bisa Buta Permanen?

Kompas.tv - 19 April 2023, 16:24 WIB
bahaya-melihat-gerhana-matahari-tanpa-pelindung-menurut-dokter-spesialis-mata-bisa-buta-permanen
Ilustrasi. Melihat gerhana Matahari pada 20 April 2023 tanpa pelindung bisa membahayakan mata kita. (Sumber: MangoStar_Studio)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Fadhilah

Gangguan penglihatan solar eclipse retinopathy disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina. 

Akibatnya, suhu retina bisa meningkat hingga 10-25 derajat celcius. Kondisi ini berbahaya bagi retina.

Pasalnya, peningkatan suhu retina sebanyak 4 derajat saja dapat meningkatkan radikal bebas dan kerusakan termal atau fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina.

Saat gerhana Matahari terjadi, sebagian besar sinar Matahari akan tertutup oleh bulan, sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap langsung ke arah Matahari tidak akan terasa silau. 

Baca Juga: Gerhana Matahari dan Hubungannya dengan Awal Bulan Syawal atau Idulfitri 1444 Hijriah

Padahal dalam keadaan ini, ukuran pupil mata menjadi lebih lebar sehingga semakin banyak sinar Matahari yang masuk ke dalam mata. 

Akibatnya, semakin besar pula kerusakan di retina. Menatap sinar Matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan

Gejala solar eclipse retinopathy 

Kondisi ini dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Keluhan penglihatan bisa timbul satu hari hingga satu bulan setelah melihat gerhana Matahari. 

Gejala yang dapat terjadi di antaranya penglihatan buram, terdapat skotoma (bayangan hitam yang menutupi pandangan), metamorphopsia (melihat garis lurus menjadi bengkok, melihat benda menjadi lebih besar/kecil), gangguan penglihatan warna, silau dan sakit kepala.

Baca Juga: 4 Tips Aman Lihat Gerhana Matahari pada 20 April, Jangan Lihat Langsung!

Umumnya keluhan terjadi pada kedua mata. Sebagian besar kasus, ketajaman penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan.

Namun, beberapa pasien mengalami kerusakan permanen tajam penglihatan dan skotoma yang menetap.

Dokter spesialis mata pun menyarankan masyarakat yang ingin melihat fenomena gerhana Matahari dengan menggunakan sejumlah alat, baik kacamata khusus gerhana hingga alat proyeksi lubang jarum.


 




Sumber : Kompas TV/Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x