Kompas TV religi beranda islami

Bolehkah saat Imsak Masih Makan Sahur? Simak Penjelasannya

Kompas.tv - 10 Maret 2024, 06:05 WIB
bolehkah-saat-imsak-masih-makan-sahur-simak-penjelasannya
Ilustrasi menu buka puasa dan sahur (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernahkah Anda terlintas dalam pikiran, mulai puasa itu saat Imsak, atau Subuh, atau saat terbitnya fajar? Lalu, bolehkah masih makan sahur saat waktu Imsak tiba?

Di Indonesia, imsak dikenal sebagai waktu yang terletak beberapa menit sebelum azan subuh. Waktu imsak biasanya ditandai dengan berkumandangnya suara selawat tarhim yang diputar di masjid-masjid.

Banyak orang menganggap bahwa sahur harus dihentikan ketika sudah memasuki waktu imsak.

Dari fenomena itu, muncul sebuah pertanyaan, kapan waktu puasa dimulai?

Baca Juga: Usai Diotopsi, Jenazah Anak Korban Pembunuhan Ibu Kandung Dimakamkan di TPU Kranji

Imsak atau azan subuh? Wakil Ketua Umum MUI 2020-2025, Dr. Anwar Abbas M. Ag. mengatakan, waktu berpuasa adalah dimulai dari terbitnya fajar kedua atau waktu subuh sampai terbenamnya matahari.

"Dalam ketentuan agama, waktu berpuasa itu adalah dimulai dari terbitnya fajar kedua di pagi hari atau dimulai dari masuknya waktu salat Subuh sampai terbenamnya matahari di waktu sore," kata Anwar saat dihubungi Kompas.com.

Sebagai bentuk kehati-hatian, ia menyebut akan lebih baik sudah selesai makan dan minum ketika memasuki waktu imsak.

Karenanya, waktu imsak biasanya ditetapkan pada 10 menit sebelum masuknya salat Subuh. Hal itu dilakukan agar dalam rentang waktu itu, segala sesuatu yang membatalkan puasa sudah dihentikan, termasuk makan dan minum.

"Lebih baik bila orang yang berpuasa tersebut sudah tidak lagi makan dan minum dan sudah melakukan imsak sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar atau masuknya waktu subuh," jelas dia.

Namun, hal itu bukan berarti pelarangan makan dan minum di waktu imsak.

Menurutnya, anjuran untuk menyelesaikan makan dan minum sebelum memasuki imsak untuk mengatasi kekhawatiran jam yang tidak tepat.

"Boleh (makan dan minum), cuma khawatirnya jam kita tidak tepat, sehingga dikhawatirkan waktu subuh sudah masuk dan kita masih makan," kata Anwar.

"Oleh karena itu sebaiknya kita hati-hati, untuk itulah diperlukan waktu imsak," sambungnya.

Baca Juga: Libur Nyepi dan Munggahan, Arus Lalu Lintas di Tol Pasteur serta Simpang Jomin Padat

Soal keterkaitan imsak dengan mengakhirkan sahur, ia menjelaskan bahwa waktu sahur sebaiknya tidak dilakukan pada jam 2 pagi.

"Tapi juga jangan masih makan waktu salat Subuh sudah masuk. Untuk itu dibuat waktu imsak. Kalau masih ada satu suap dua suap di mulut, ya selesaikan. Tiga menit selesai dengan minum, jadi masih ada sisa waktu tujuh menit," tuturnya.

Anwar mengatakan, penerapan waktu imsak juga berlaku ketika berbuka puasa, yaitu menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari. Hal itu dilakukan agar dapat menyempurnakan proses menahan diri dari yang membatalkan puasa di antara kedua waktu tersebut.


 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x