Kompas TV religi beranda islami

5 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Bagi Perempuan Haid

Kompas.tv - 12 April 2023, 10:52 WIB
5-cara-mendapatkan-malam-lailatul-qadar-bagi-perempuan-haid
Ilustrasi berzikir, salah satu amalan yang bisa dilakukan perempuan yang sedang haid di malam Lailatul Qadar (Sumber: nu.or.id)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

Perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk berdzikir. Dengan demikian, meskipun masa haid berlangsung, ia tetap banyak mengingat Allah Swt. Kebolehan ini berdasarkan hadis Nabi Saw:

"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid."

"Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut (HR Bukhari Muslim).

2. Bersedekah

Salah satu amalan di malam Lailatul Qadar yang bisa dilakukan oleh perempuan haid yakni bersedekah.

Bersedekah juga tidak kalah penting dari ibadah lainnya karena sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.


 

Hal itu dijelaskan dari hadis riwayat Tirmidzi, dari Anas, ia berkata: 

Rasulullah Saw ditanya “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi)

3. Salawat

Salawat pada Nabi juga termasuk ibadah yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid di malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: Kirab Lampu Ting dan Seribu Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

Rasulullah Saw bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).

4. Menuntut Ilmu

Perempuan yang haid juga sebaiknya banyak membaca dan mengikuti majlis ilmu terlebih di bulan Ramadan.

Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah:

Dari Abdullah bin Amr, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid tersebut ada dua kelompok sahabat yang sedang berkumpul.

Kelompok pertama sedang membaca al-Qur’an dan berdoa.  Sementara kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.

Rasulullah Saw pun bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua (HR Ibnu Majah).

5. Menghafal Al-Quran

Perempuan haid tidak boleh menyentuh dan membawa Al-Quran karena ia harus ada di tangan orang-orang yang suci dari hadats. 

Namun, menurut Imam Nawawi, perempuan haid boleh melantunkan hafalan Al-Quran dalam hati dan tidak membacanya secara langsung dengan lisan.



Sumber : Kompas TV, NU Online


BERITA LAINNYA



Close Ads x