Kompas TV religi beranda islami

Asal-usul Jumat Berkah dan Alasan Disebut Hari Terbaik dalam Islam

Kompas.tv - 9 September 2022, 07:11 WIB
asal-usul-jumat-berkah-dan-alasan-disebut-hari-terbaik-dalam-islam
Ilustrasi orang berbuat baik di Jumat berkah atau dengan tagar #Jumatberkah (Sumber: Baznas)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiap jumat tiba atau bahkan pada kamis malam, tagar #jumatberkah senantiasa menghiasi media sosial. Lewat tagar itu pula, sebagian umat Islam negeri ini merayakan pelbagai kebaikan dengan hal sederhana, mulai dari membagikan makanan hingga anjuran ibadah.   

Umat Islam pun mengenalnya sebagai jumat berkah atau Jumat Barakah, sebuah hari baik untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan. Lantas, dari mana sih sebenarnya hari Jumat disebut hari barakah dalam Islam? 

Dalam kitab Mawaidzh Ushfuriyah karya Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri disebutkan kisah muasal tentang hari Jumat berkah dan kenapa hari tersebut disebut sebagai hari terbaik dalam 7 hari dalam Islam.

Kini, umat Islam mengenalnya sebagai Jumat berkah, sebuah hari baik untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan. 

Dikisahkan dalam kitab itu, Syekh az-Zindusti mendengar dari Abu Manshur, ia menceritakan tentang sejarah penamaan hari-hari dalam Islam. Termasuk di dalamnya penamaaan dan sejarah hari Jumat. 

Tatkala proses penciptaan hari-hari dalam Islam, hari-hari diberikan kepada nabi-nabi.

Setelah diciptakan, untuk hari pertama, Allah SWT memberikan Hari Sabtu kepada Nabi Musa bersama 50 Nabi dan Rasul di zamannya.

Sedangkan untuk hari Ahad atau dikenal sebagai Hari Minggu, Allah SWT memberikan amanah tersebut kepada Nabi Isa Alaihissalam bersama 50 Nabi dan Rasul lainnya.

Hari Senin sendiri diberikan kepada Nabi Muhammad beserta 63 Nabi dan Rasul lainnya. Nabi Muhammad SAW lahir pada Hari Senin, 12 Rabiul Awal 527 Hijirah. 

Adapun untuk hari Selasa diberikan kepada Nabi Sulaiman. Rabu untuk Nabi Yaqub. Kamis untuk Nabi Adam. Tiga Nabi itu masing-masing mengikuti 50 Nabi dan Rasul lainnya juga mendapatkan hari yang sama.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Salat Dhuha, Keutamaanya Dekatkan Rezeki dan Mudahkan Urusan

Lantas, tinggal hari Jumat. Kepada siapa dan bagaimana diberikan?

Dikisahkan dalam kitab itu, Hari Jumat secara khusus adalah milik Allah SWT sendiri.

Lantas, Nabi Muhammad pun bertanya, ”Wahai Tuhanku, masih adakah (hari) untuk umatku?”

Allah SWT pun menjawab pertanyaan baginda Nabi. ”Wahai Muhammad. Hari Jumat dan Surga itu milik-Ku. Kedua hal itu yang kuberikan kepada umatmu (Umat Nabi Muhammad). Rida-ku akan terus bersama Hari Jumat dan Surga akan jadi hadiah untuk umatmu.” 

Selain kisah di atas sebagai sejarah hari Jumat, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah tentang  Jumat adalah Sayyidiul Ayyam, hari baik di antara hari-hari lain dalam Islam. 

Bahkan, ketika Jumat tiba, maka Jumat adalah hari raya bagi umat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa hari Jumat bukan sekadar hari biasa. 

"Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri salat Jumat hendaknya mandi, jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah. (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga: Bacaan Zikir Ringan Al-Qayyum, Meringankan Beban Pikiran dan Hati Tenang

Seperti hadis di atas, sungguh merugi jika umat Islam melewatkan begitu saja hari Jumat. Sebab banyak keistimewaan di dalamnya. Itulah alasan kenapa, Jumat kerap disebut sebagai hari yang berkah.

Itulah sejarah hari jumat kenapa menjadi istimewa dalam Islam. Semoga kita mendapatkan berkah di Hari Jumat ini. Amin. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x