Kompas TV regional berita daerah

Heboh Babi Hutan Aneh Banyumas Doyan Makan Nasi dan Kopi, Begini 4 Faktanya

Kompas.tv - 16 Juni 2020, 07:30 WIB
heboh-babi-hutan-aneh-banyumas-doyan-makan-nasi-dan-kopi-begini-4-faktanya
Babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)
Penulis : Fadhilah

KOMPAS.TV - Babi hutan aneh membuat heboh warga Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Karakteristik binatang tersebut berbeda dengan babi hutan lainnya.

Babi hutan yang ditemukan Tukirin alias Bawor (53) ini memiliki jari seperti ayam dan hanya bersedia makan nasi matang, lauk, teh dan kopi. Lantaran keanehannya, warga kini ramai mengunjungi rumahnya di Banyumas.

itu didapat dari informasi seorang rekannya yang merupakan seorang pemburu babi hutan. Berikut beberapa faktanya:

Baca Juga: Fakta Jatuhnya Pesawat Hawk 209 di Kampar Riau, Pilot Mendengar Suara Aneh

1. Ditemukan di Pangandaran

Bawor mengaku mendapat babi hutan itu sekitar tiga bulan lalu. Ketika itu, Bawor bergegas berangkat ke Pangandaran usai mendapatkan informasi dari rekannya mengenai keberadaan babi hutan aneh.

Sebagai seorang pemburu babi hutan, Bawor bahkan rela menempuh perjalanan lebih dari 100 kilometer menuju lokasi penemuan. Babi hutan itu ditemukannya di saluran air. Tak ada warga yang berani menangkapnya.

"Saya ke sana, babi masih di hutan, saya cari-cari ketemu di sebuah saluran air sedang mendekam. Saya pegang buntutnya, saya angkat pelan-pelan, kemudian dimasukkan ke keranjang dan dibawa ke sini pakai motor," tutur Bawor dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

2. Ciri-Ciri Aneh

Saat diperiksa, ciri-ciri babi hutan itu tak lazim. Jari-jarinya seperti ayam dan berukuran panjang. Ada empat jari pada tiap-tiap kakinya.

"Ada celeng (babi hutan) kok kakinya seperti ini. Saya lihat kok jarinya ada empat, kaki depan empat, kaki belakang empat," kata Bawor.

Kemudian, babi hutan yang ditemukan Bawor juga memiliki taring yang aneh. Bukannya menghadap ke atas dan bawah seperti taring babi hutan pada umumnya, taring babi hutan ini malah tumbuh menyamping.

Baca Juga: Daging Babi Diolah Mirip Daging Sapi, Dikirim dari Solo, Dijual di Bandung

Babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

3. Santapan Khusus

Sejak ditemukan tiga bulan lalu, babi hutan ini tidak mau menyantap makanan mentah. Padahal babi hutan lain yang ia pelihara biasanya diberi pakan pepaya mentah atau singkong.

Bahkan si babi gemar menyantap nasi hangat, lauk, teh, dan kopi. Bawor sempat menunjukkannya kepada warga yang menonton.

"Kalau yang ini tiap pagi saya kasih makan nasi hangat sama rica-rica daging celeng. Habis itu dikasih minum teh atau kopi, air putih mentah enggak mau," kata Bawor.

Penyebab keanehan rupanya ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu keanehan babi hutan tersebut. Antara lain faktor perkawinan sedarah.

"Biasanya keturunan yang tidak normal itu karena faktor gen, perkawinan keluarga dekat, terjadilah penurunan kualitas, bisa menjadi mudah sakit, bisa terjadi cacat," kata Kepala BKSDA Cilacap Dedi Rusyanto saat dikonfirmasi.

Perubahan iklim yang sangat ekstrem dan gangguan kehamilan pada induk babi juga bisa menjadi faktor pemicu.

Gangguan kehamilan biasanya disebabkan lantaran induk babi mengalami luka atau dikejar predator di habitatnya.

"Tapi biasanya lebih condong atau mendekati karena faktor genetika, karena dekatnya perkawinan keluarga indukan. Itu kan bisa terjadi juga pada manusia dan tumbuhan," jelas Dedi.

Sedangkan terkait santapan babi hutan yang tak lazim itu, Dedi menduga karena faktor stres dan bisa kembali normal seperti santapan babi pada umumnya.

4. Warga Diimbau Tak Ramai Berdatangan

Di tengah situasi pandemi, aparat desa mengimbau warga tak ramai berdatangan menyaksikan babi hutan aneh. Sebab, keanehan fisik babi hutan itu dinilai hal lumrah.

"Menurut saya itu ada kelainan secara fisik. Saya memandang orang saja bisa ada yang cacat dan wajar jika ada babi yang juga cacat. Kami mengira awalnya biasa saja, tidak menyangka jadi ramai sejak dua hari terakhir," kata Kepala Desa Pekuncen Karso.

Karso mengatakan akan membahas kemunculan fenomena tersebut bersama unsur BPD, Bhabinkamtibmas, Babinsa serta Gugus Tugas Covid-19.

Baca Juga: Mahfud MD Buka Suara Soal Tuntutan Kasus Novel: Saya Menteri Koordinator, Bukan Menteri Eksekutor

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x