Kompas TV regional berita daerah

Perempuan Dirampok dan Diduga Dibunuh Saat sedang Salat Ternyata Anak Yatim Piatu

Kompas.tv - 14 Mei 2020, 17:04 WIB
perempuan-dirampok-dan-diduga-dibunuh-saat-sedang-salat-ternyata-anak-yatim-piatu
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

JEPARA, KOMPAS TV - Seorang gadis di Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diduga dibunuh saat sedang salat. Lalu jasadnya ditemukan masih mengenakan mukena. 

Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, mengatakan korban pembunuhan merupakan perempuan berusia 21 tahun berinisial SW. 

Korban ditemukan masih mengenakan mukena pada Rabu (Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIB. Adalah sang kakak bernama Agus yang menemukan jasad adiknya itu dalam kondisi tak bernyawa.

Selain mengenakan mukena, korban juga mengenakan baju lengan panjang motif kotak-kotak warna biru dan celana panjang berbahan halus. 

Baca Juga: Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar Ternyata Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan

Adapun kondisi korban saat ditemukan sudah mengeluarkan darah dari dalam mulutnya. Posisi tubuh korban pun tergeletak di lantai. Korban diduga dibunuh saat salat.

Nugroho menuturkan pihaknya mendapati barang-barang milik korban telah hilang saat melakukan pemeriksaan.

Itu di antaranya telepon seluler dan motor Honda Vario K 6797 AQC milik korban. Asumsi lantas muncul kalau korban dirampok sekaligus dibunuh.

“Kami sedang menyelidiki kasus tersebut. Mohon bersabar menanti hasil olah tempat kejadian perkara," ujar AKBP Nugroho seperti dikutip dari Tribunnews pada Kamis (14/5/2020).

Seperti diketahui, korban SW merupakan anak yatim piatu. Dia tinggal serumah dengan dua kakak kandungnya bernama  Agus (26) dan Indayati (33). 

Ayahnya bernama Sujono diketahui telah meninggal 10 tahun lalu. Sedangkan ibunya, Namah meninggal 2 tahun lalu. 

Baca Juga: Ibu dari Gadis yang Dibunuh 2 Kakak Kandung Depresi, Kerap Tiba-tiba Menjerit dan Menangis

Kabar tewasnya korban SW lantas viral setelah informasinya tersebar di media sosial. Beberapa netizen kaget ketika menyadari korban lahir pada bulan Mei sebagaimana tertulis di KTP.

Artinya, di bulan ini korban berulang tahun. Pembunuhan terhadapo korban terjadi menjelang ulang tahunnya. Tak ayal, ucapan duka pun membanjiri kolom komentar di akun media sosial korban.

Banyak netizen yang turut berkomentar. Akun bernama Wulanwwuullaann mendoakan agar kematian korban khusnul khotimah.

“Inalilahiwainalilahirojiun smoga arwah almarhumah kusnul khotimah,Aamiin,” tulisnya.

“STOP SHARE FOTO KORBAN,” tulis akun bernama Ova.

“Wis yatim piatu koq ijh tegel di rampok di pateni sisan, iku ati tah beton trotoar, ra dwe perasaan blas mpane, krjo mbok sing apek,nk kdarung di obong massa, ngko massa sing di salahno..” kata Ulya Nadzhifa.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Djohan Andika, meminta kepada para netizen tak sembarangan membagikan foto kematian korban secara terang-terangan.

Baca Juga: Terbelit Ekonomi, Suami Bunuh Istri Lalu Bunuh Diri

"Tolong hormati privasi korban juga," ujar Djohan. 

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga mengimbau kepada para netizen agar tak menyebarkan kabar hoaks terkait penangkapan pelaku pembunuhan korban SW.

Imbauan tersebut dikeluarkan lantaran para netizen di media sosial sudah heboh terkait kabar ditangkapnya pelaku pembunuhan tersebut. 

Beberapa tangkapan layar percakapan Whatsapp yang tersebar menyebut jikalau pelaku pembunuhan terhadap SW adalah pacar korban. AKP Djohan lantas menyanggahnya.

"Biarkan kami bekerja dulu," kata Djohan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x