Kompas TV regional berita daerah

Nasib Anak Yuli, Ibu yang Tak Makan 2 Hari: Tertekan Kerap Dibully Teman dan Tetangga

Kompas.tv - 22 April 2020, 20:28 WIB
nasib-anak-yuli-ibu-yang-tak-makan-2-hari-tertekan-kerap-dibully-teman-dan-tetangga
Ilustrasi remaja dibully (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

SERANG, KOMPAS TV - Seorang remaja berinisial RY, putri sulung dari Yuli, ibu rumah tangga di Serang, Banten yang meninggal karena tidak makan dua hari terus menangis. Bahkan dikabarkan sempat pingsan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Serang, Toyalis, mengatakan kondisi psikologis remaja berusia 18 tahun itu dalam keadaan tidak baik. Pasalnya, kerap mendapat tekanan dari orang-orang di sekitarnya.

“Dia (RY) banyak mendapat tekanan dari tetangga dan teman-temannya, dibully,” kata Toyalis di Kantor Wali Kota Serang, Banten pada Rabu (22/4/2020).

Toyalis menjelaskan, Yuli memiliki empat anak. Anak ketiga dan keempat telah bersama bibinya. Sedangkan anak kedua Yuli sudah bersama bapaknya. Sedangakn RY diamankan oleh pihaknya.

Baca Juga: Yuli Telah Tiada, Begini Kondisi Terkini Keluarga yang Tak Makan 2 Hari Terimbas Virus Corona,

"Anaknya ada empat, yang masih kecil sama bibinya, yang kedua sama bapaknya, karena lain bapak, semua dikembalikan ke orang tuanya. Yang satu ini karena kakak paling tertua, mangkanya kita amankan," ujar dia.

Toyalis mengatakan, berdasarkan laporan yang dia dapat, RY dalam kondisi tertekan setelah video pengakuan ibunya tidak makan dua hari beredar luas di media sosial.

Bahkan ketika petugas dari DP3AKB berkunjung ke kediamannya, RY dalam kondisi pingsan.

"Saya enggak tahu dia merasa bersalah atau gimana, sehingga yasudah karena masih anak-anak, kita amankan saja di P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak)," kata dia.

Sementara Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan RY akan dilakukan pembinaan di P2TP2A selama satu bulan ke depan. 

Baca Juga: Tragis! Ibu Yuli Warga Banten Meninggal Dunia Usai 2 Hari Tidak Makan

Di sana, dia akan mendapat rehabilitasi fisik dan mental dari Tim Medis dan Psikolog. Pemerintah Kota Serang, kata Syafrudin, juga akan menanggung biaya pendidikan RY.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kota Serang, Banten bernama Yuli meninggal dunia setelah dikabarkan tidak makan selama dua hari.

Korban mengaku hanya minum air galon saja, lantaran suaminya yang merupakan seorang pemulung, tidak lagi bekerja akibat dampak dari wabah virus corona atau Covid-19.

Kabar meninggalnya warga warga Lontar baru, Kota Serang, yang berusia 43 tahun itu akhirnya viral di media sosial. Juga jadi pemberitaan media.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x