Kompas TV regional berita daerah

Sopir Truk Tewas Dihajar Massa di Depan Polisi Bersenjata, Ini Faktanya

Kompas.tv - 1 Maret 2020, 15:40 WIB
sopir-truk-tewas-dihajar-massa-di-depan-polisi-bersenjata-ini-faktanya
Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Fadhilah

Ia menekankan kejadian ini murni merupakan kecelakaan lalu lintas dan kriminal.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Pembina Pramuka "Susur Sungai" Minta Maaf

Tewasnya Yunus, kata dia, tidak ada hubungannya dengan masalah antara orang Papua dan non-Papua.

Ia meminta seluruh pihak menahan diri dan menyerahkan penyelesaian masalah ini melalui proses hukum.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai atas nama para pelaku pengeroyokan dan pembunuhan serta seluruh masyarakat menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga almarhum Yus Yunus," katanya.

3. Polisi Dinilai Lalai

Keluarga Yunus menilai polisi lalai melindungi Yunus hingga pria 26 tahun itu tewas diamuk massa. 

Hasriani, kakak korban menyayangkan sikap polisi hingga adiknya menjadi korban amuk massa.

Seharusnya, kata Hasriani, polisi berupaya mengevakuasi Yunus dari lokasi kejadian.

"Saya minta Kapolri dan Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan agar bertanggung jawab mengusut tuntas kasus ini atas nama keadilan untuk semua warga," kata Hasriani.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Tersangka Pembina Pramuka: Maaf atas Kelalaian Kami

4. Kapolda Terjunkan Tim

Menanggapi kasus tersebut, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw berjanji menerjunkan tim untuk penyelidikan.

Kapolda juga menyayangkan aksi main hakim sendiri tersebut. Kasus pengeroyokan itu, kata Kapolda, lantaran adanya kesalahpahaman.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal, namun ternyata bukan dia sebenarnya. Artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” beber Kapolda.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x