Kompas TV regional berita daerah

Di Tapal Batas, Prajurit TNI Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI sambil Mengajar Murid SD

Kompas.tv - 16 Januari 2020, 13:38 WIB
di-tapal-batas-prajurit-tni-menjaga-keutuhan-wilayah-nkri-sambil-mengajar-murid-sd
Prajurit TNI tampak sedang mengajar anak-anak Sekolah Dasar (SD) YPK Pengharapan Forwasi Wallay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Kamis (16/1/2020). (Sumber: Pendam XVII/Cenderawasih)
Penulis : Deni Muliya

“Bertolak pada hal tersebut, saya berinisiatif membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay dengan terjun langsung sebagai tenaga pendidik,” tutur Wira.

Beberapa prajurit dari Pos Kotis juga sudah membantu mengajar di sekolah tersebut sejak Senin pekan lalu.

Sejauh ini, lanjut Wira, sudah banyak hal yang diajarkan seperti  membaca, menulis dan berhitung (calistung). 

Selain itu, diajarkan pula materi tentang wawasan kebangsaan, yang diharapkan dapat diketahui sejak dini oleh para siswa-siswi di sekolah.

“Dalam materi wawasan kebangsaan yang diberikan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan saling peduli  dalam hati peserta didik antara satu dengan yang lainnya sejak dini”, katanya.

Kegiatan prajurit TNI yang peduli dengan dunia pendidikan itu ditanggapi positif oleh pihak sekolah.

Baca Juga: Ini Dia Prajurit TNI Berprestasi - SEMARAK SATRIA (3)

Kepala Sekolah, Yosua Sima Forki,  menuturkan bahwa di sekolahnya memiliki siswa berjumlah 75 orang, terdiri  dari 6 rombongan belajar, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6. 

Setiap kelas terdiri dari 10 sampai dengan 20 siswa. 

Selain itu, sekolah ini juga  memiliki 4 orang guru, yang terdiri atas tiga guru pegawai negeri dan satu tenaga honorer. 

Namun mereka tidak bisa selalu hadir bersama dikarenakan  tempat tinggalnya yang saling berjauhan dari sekolah. 

“Kami sangat  berterimakasih kepada Dansatgas beserta anggotnya yang bertugas di perbatasan dapat secara langsung datang dan mau mengajar murid-murid di SD kami", ungkap Yosua Sima Forki.

 “Di sini kami sangat kekurangan guru yang bisa mengajar siswa, sehingga banyak kendala yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar,” Yosua menegaskan.
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x