Kompas TV regional berita daerah

Heboh Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Warga Setempat Protes

Kompas.tv - 14 Januari 2020, 15:13 WIB
heboh-kerajaan-keraton-agung-sejagat-di-purworejo-warga-setempat-protes
Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang gegerkan masyarakat Purworejo dan hebohkan dunia maya kini diprotes warga setempat (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Deni Muliya

Warga setempat mengetahui bahwa mereka berasal dari sebuah organisasi masyarakat (ormas) seperti pengakuan mereka sebelumnya.

“Warga kaget ketika kelompok itu mengumumkan kehadiran mereka sebagai  Keraton Agung Sejagat,” kata Jumeri kepada Reporter Hantoro Wibowo dari Kompas TV, Selasa (14/1/2020).

Warga mengaku selama ini kelompopk itu tertutup dan tidak banyak berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya.

Selama mengadakan kegiatan di komplek bangunan keraton, yang mereka sebut dalem poh agung, mereka tidak pernah mengajukan ijin atau pemberitahuan ke warga sekitar.

Bahkan, lanjut Jumeri, bangunan keraton yang mulai dikerjakan sejak awal 2019 itu juga dikerjakan oleh pekerja yang berasal dari anggota kelompok ini.

Warga lainnya, Ahmad Riyanto, yang juga asal Desa Pogung Juru Tengah, sebelum acara kirab dan wilujengan itu, KAS sering mengadakan acara pertemuan yang diikuti puluhan hingga ratusan orang.

Pertemuan itu disebut sidang dan waktunya berlangsung sore hingga tengah malam.

“Akibatnya warga terganggu dengan kegaduhan dan keributan yang ditimbulkan dari acara tersebut,” tutur Ahmad Riyanto.

Riyanto melanjutkan, sejak Desember 2018, mereka mendatangkan batu besar dari tetangga kecamatan untuk dibuat prasasti.

Di depan prasasti itu, warga sekitar kerap melihat para pengikut KAS ini melakukan ritual. 

Riyanto menambahkan, anggota kelompok KAS itu kebanyakan berasal dari luar daerah.

Hanya ada empat orang warga Desa Pogungrejo yang menjadi pengikutnya.

Baik Riyanto maupun Jumeri, menambahkan bahwa warga setempat dan sekitarnya berharap keraton itu hengkang dari desa mereka.

“Selain mengganggu ketertiban, juga dianggap menyimpang dari ajaran agama yang saat ini ada,” kata Riyanto yang diamini Jumeri. (Hantoro)
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x