Kompas TV regional jabodetabek

Soal Motif Keluarga Terjun dari Apartemen Penjaringan, Kriminolog Duga Terkait Utang

Kompas.tv - 12 Maret 2024, 20:45 WIB
soal-motif-keluarga-terjun-dari-apartemen-penjaringan-kriminolog-duga-terkait-utang
Gedung apartemen yang menjadi lokasi satu keluarga diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 22, di Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga motif satu keluarga terjun bersama dari lantai 22 sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) lalu, berkaitan dengan utang.

Adrianus meyakini keluarga yang terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya, JL (15) dan JWA (13), melakukan upaya bunuh diri dengan tujuan tertentu.

“Ini memang bunuh diri yang memang dilakukan secara purposive atau bertujuan. Bahwa kemudian ada motif-motif lain yang tentu saja seiring dengan berbagai bukti yang dilepas oleh kepolisian,” katanya dalam dialog Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (12/3/2024).

Baca Juga: Pakar Nilai Ada Unsur Perencanaan di Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen, Singgung Pemilihan TKP

Ia menduga bunuh diri dilakukan untuk menghindari pembayaran utang yang cukup besar dan harus segera dibayar.

Adrianus bilang, kasus serupa pernah terjadi, di mana motif ekonomi kerap melatarbelakangi upaya bunuh diri.

“Kalau dilihat dari bahwa memang selama ini ada beberapa kasus yang di mana korbannya fatal karena terikat dengan masalah keuangan, maka jangan-jangan yang ini pun begitu,” terangnya.

“Misalnya yang harus dibayar terlalu besar, padahal waktu untuk membayarnya tinggal sedikit lagi, mungkin sekali kepala keluarga meminta kepada semua anggota keluarga untuk menanggung beban.”

Ia juga menyinggung soal pinjaman online (pinjol) dan menduga anak dari keluarga tersebut juga terjerat utang pinjol.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan anak yang di bawah umur terjerat pinjol ilegal.

“Walaupun anak di bawah umur juga bisa saja, sepanjang punya nomor HP bisa lalu bertransaksi, maka semuanya mungkin punya masalah dan semuanya harus dibayar, maka lalu kemudian kelihatan bahwa semuanya dengan suka rela ikut serta bunuh diri,” jelas Adrianus.

Diberitakan sebelumnya, empat orang dalam satu keluarga diduga terjun bersama dari lantai 22 gedung sebuah apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sekira pukul 16.15 WIB.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan detik-detik empat orang dalam satu keluarga itu melompat.

Menurut polisi, setelah tiba di apartemen, keempat anggota keluarga itu bergegas menuju lift untuk naik ke rooftop. Sebelum lompat bersama-sama, EA disebut sempat mencium kening istri dan dua anaknya.

Baca Juga: Pakar Nilai Ada Unsur Pidana di Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen: Kedua Anak Korban Pembunuhan

Selain itu, AEL sempat mengumpulkan handphone (HP) sang suami dan kedua anaknya.

"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ujar Agus, Minggu (10/3/2024).

Dalam perkembangan terbaru, polisi tengah mendalami dugaan motif utang yang menjadi alasan satu keluarga diduga bunuh diri.

"Masih didalami (dugaan motif utang). Saya belum sampai pada kesimpulan itu," kata Agus, Senin (11/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x